Berita

Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam, Investasi Awal Rp 16,5 Triliun

Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, membagikan cerita mengenai proses negosiasi yang berujung pada komitmen investasi Apple di Indonesia. Negosiasi tersebut menghasilkan rencana pembangunan pabrik aksesori AirTag di Batam dengan nilai investasi awal mencapai USD 1 miliar atau setara Rp 16,5 triliun.

Dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 di Menara Global, Jakarta, Rabu (15/1/2025), Rosan mengungkapkan bahwa dirinya memulai negosiasi dengan Apple sejak tahun lalu. Ia memanfaatkan momen pertemuan dengan perwakilan Apple untuk memaparkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Saya bilang, lihat ini, saya kasih paparan mengenai ke depannya trajektori ekonomi kita seperti apa, walaupun mereka juga sudah paham,” ujar Rosan. Dikutip dari liputan6.com

Ajakan Investasi Bernilai Besar

Dalam diskusi tersebut, Rosan mendorong Apple untuk tidak hanya memberikan investasi dalam jumlah kecil. Ia bahkan mengajukan permintaan investasi yang jauh lebih besar.

Let’s talk, jangan kasih saya ratusan juta. Saya bilang, let’s talk about billions. Itu yang saya ingat saya ngomong begitu,” jelasnya.

Setelah berdiskusi dengan CEO Apple, Tim Cook, perwakilan Apple kembali menemui Rosan untuk menyampaikan komitmen investasi sebesar USD 1 miliar. Bentuk investasi ini adalah pembangunan pabrik aksesori AirTag di Batam, yang akan dijalankan oleh vendor yang ditunjuk Apple.

“Kurang lebih hampir dua minggu kemudian mereka balik ke saya dan bilang, ‘Oke, kita invest a billion,’” ungkap Rosan.

Tahap Awal Investasi

Meskipun nilai investasi tersebut cukup besar, Rosan menjelaskan bahwa ini masih menjadi tahap awal. Selain itu, vendor AirTag yang akan membangun pabriknya sudah membeli tanah di Batam dan memulai persiapan konstruksi. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada Februari 2026.

“Vendor-nya sudah bicara, sudah beli tanah di Batam, dan siap untuk memulai pembangunan. Targetnya, pabrik akan berdiri pada awal 2026,” katanya.

Namun, Rosan juga menyebutkan bahwa investasi ini belum cukup untuk memenuhi syarat penjualan resmi iPhone 16 di Indonesia.

“Waktu itu saya bilang, kita jalan secara paralel saja. Setelah itu, mereka menulis surat resmi untuk investasinya. Prosesnya sedang berjalan,” terangnya.

Vendor yang Bertanggung Jawab

Rosan menegaskan bahwa investasi ini dilakukan oleh vendor AirTag, bukan oleh Apple secara langsung. Model investasi serupa juga diterapkan Apple di negara-negara lain.

“Yang investasinya itu bukan Apple-nya, tapi vendor-nya. Di negara lain pun yang investasinya adalah vendor-nya,” ujarnya.

Pembangunan pabrik AirTag di Batam diharapkan menjadi langkah awal yang membuka peluang lebih besar untuk investasi lanjutan dari Apple di Indonesia.

“Jadi, apakah investasi Apple sudah masuk? Sudah. Dan ini adalah tahap awal,” tutup Rosan.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button