UMKM Jadi Tulang Punggung Industri Halal, Siti Nur Azizah Dorong Akselerasi Sertifikasi

Jakarta — Industri halal di Indonesia ternyata masih didominasi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia (PSMI), Siti Nur Azizah Ma’ruf, dalam konferensi pers peluncuran MoreFood Expo 2026 di Jakarta.
Menurut Siti, kontribusi UMKM terhadap sektor halal sangat besar, bahkan mendominasi hampir seluruh aktivitas usaha di Tanah Air. “Kalau kita lihat pada produknya, sebetulnya UMKM yang besar ya, karena 99 persen usaha di Indonesia itu UMKM. Hanya satu persen yang termasuk pengusaha besar,” jelasnya. Dikutip dari detik.com
Seiring dengan rencana pemerintah yang mewajibkan sertifikat halal bagi produk UMKM mulai Oktober 2026, Siti mengakui bahwa target tersebut bukanlah hal mudah untuk dicapai. Meski begitu, ia optimistis jika kolaborasi antar pihak terus ditingkatkan, maka akselerasi sertifikasi bisa tercapai.
“Tentu ini bukan sesuatu yang mudah, tetapi bukan yang tidak mungkin. Kolaborasi lintas sektor diperlukan agar pelaku usaha didorong untuk mendapatkan sertifikat halal sebagai nilai tambah produknya di pasar,” kata Siti.
Ia menambahkan, selain sertifikasi, penting juga membangun kesadaran bahwa halal bukan sekadar kewajiban agama, melainkan kebutuhan bisnis di pasar global. “Kita harus memberi ruang agar para pelaku usaha merasa bahwa halal adalah sebuah keniscayaan, bukan sekadar simbol. Ini tentang daya saing, keberlanjutan, bahkan kesejahteraan,” ujarnya.
Siti menilai, salah satu tantangan utama adalah rendahnya pemahaman pelaku UMKM mengenai pentingnya label halal. Banyak yang masih menganggap halal hanya relevan untuk konsumen Muslim, padahal cakupannya jauh lebih luas.
“Masih banyak yang berpikir bahwa sertifikat halal itu hanya bicara soal agama. Padahal, ini sudah menjadi budaya, gaya hidup. Produk halal kini identik dengan kualitas — sehat, aman, berkeadilan, dan berkelanjutan,” tutupnya.