Mentan Dorong Riau Jadi Sentra Hilirisasi Kelapa, Siapkan Anggaran Rp371 Miliar

Pekanbaru – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Provinsi Riau untuk mengembangkan hilirisasi kelapa sebagai kekuatan ekonomi baru. Potensi besar kelapa rakyat serta peluang pasar global menjadi dasar kuat untuk mendorong industrialisasi sektor ini.
Dorongan tersebut disampaikan Mentan saat menghadiri Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam, Optimalisasi Lahan, dan Cetak Sawah Rakyat di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Selasa (23/7).
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Pertanian menyiapkan anggaran sebesar Rp371 miliar untuk pengembangan hilirisasi kelapa di Riau. Mentan optimistis, upaya ini akan melipatgandakan nilai jual kelapa dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.
“Kami akan investasi Rp371 miliar untuk industri kelapa. Dengan hilirisasi, harga kelapa bisa naik ribuan persen. Ini akan berdampak signifikan bagi petani,” ujar Amran. Dikutip dari majalahhortus.com
Hilirisasi pertanian, jelas Amran, merupakan salah satu dari empat fokus pembangunan sektor pertanian yang menjadi arahan Presiden Prabowo Subianto. Tiga lainnya adalah swasembada pangan, penyediaan pangan bergizi, serta pengembangan biofuel.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan produksi beras di Riau. Targetnya, perluasan sawah hingga 50 ribu hektare dalam dua hingga tiga tahun mendatang, dengan proyeksi bantuan mencapai Rp1,7 triliun.
“Riau ini luar biasa, penduduknya 7 juta orang, tapi produksi berasnya baru penuhi 22 persen kebutuhan. Padahal potensi lahannya besar, tapi baru dimanfaatkan 20 persen,” jelas Amran.
Ia menekankan pentingnya menyiapkan ketahanan pangan jangka panjang, demi generasi 50 hingga 100 tahun ke depan. Karena itu, dukungan pusat siap diberikan, tinggal menunggu komitmen dari pemerintah daerah.
Lebih lanjut, Mentan menekankan tiga agenda utama transformasi pertanian di Riau: cetak sawah, pengembangan kelapa, dan pembangunan irigasi. Ia meyakini, kemandirian pangan akan berkontribusi menekan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Gagasan tanpa tindakan itu nol. Saatnya kita bergerak,” tegasnya.
Gubernur Riau Sambut Baik Dukung Strategi Pangan Nasional
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Riau Abdul Wahid menyatakan dukungannya terhadap program nasional tersebut. Ia menyebutkan, saat ini luas baku sawah di Riau mencapai 59 ribu hektare namun baru bisa mencukupi sekitar 22 persen kebutuhan beras daerah.
“Dengan dukungan pusat, produksi padi tahun lalu naik 7 persen dan tahun ini diperkirakan meningkat 12 persen,” ujar Wahid.
Terkait kelapa, Wahid menjelaskan bahwa Riau memiliki lahan kelapa rakyat lebih dari 400 ribu hektare yang tersebar di berbagai kabupaten. Sayangnya, masih minim fasilitas pengolahan yang membuat nilai jual belum optimal.
“Kami siap berkolaborasi mencari solusi. Harapan kami, ke depan, Riau mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tutup Wahid.