Ingin Jadi Juragan Sepulang dari Luar Negeri? Ini Tips Keuangan untuk Pekerja Migran Indonesia dari OJK

Jakarta – Impian banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk menjadi “juragan” atau pengusaha sepulang dari luar negeri bisa tercapai, asalkan disertai perencanaan matang dan pengelolaan keuangan yang bijak. Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.
Dalam sebuah kesempatan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (22/4/2025), Friderica, yang akrab disapa Kiki, memaparkan sejumlah langkah penting agar para PMI dapat mencapai tujuan finansial mereka secara aman dan efektif.
- Berangkat Secara Legal
Menurut Kiki, legalitas keberangkatan adalah fondasi utama. Banyak masalah yang dihadapi PMI berawal dari proses keberangkatan yang tidak resmi, yang rentan terhadap eksploitasi dan kekerasan.
“Kalau Pekerja Migran Indonesia mau berangkat harus yang legal. Karena banyak orang terjerumus atau mendapat masalah karena dia berangkat ilegal,” tegasnya. Dikutip dari liputan6.com
- Siapkan Diri Sebelum Berangkat
Tak kalah penting, kesiapan pribadi juga harus diperhatikan. Mulai dari penguasaan keterampilan, kemampuan bahasa, hingga pemahaman pekerjaan yang akan dijalani di luar negeri.
“Skill, bahasa, dan pengetahuan tentang pekerjaannya harus dipersiapkan dengan baik,” ujar Kiki.
- Kelola Keuangan Secara Bijak
Tujuan utama bekerja di luar negeri tentu untuk meningkatkan penghasilan. Oleh karena itu, PMI harus cermat dalam mengelola keuangan, termasuk menentukan alokasi kiriman ke keluarga dan simpanan masa depan.
“Pengelolaan keuangan sangat penting. Tujuan utama migrasi ini kan untuk keuangan, agar nantinya tidak harus bekerja selamanya,” jelasnya.
- Waspadai Penipuan Finansial
Kiki mengingatkan agar PMI tidak mudah tergiur tawaran investasi bodong atau penipuan (scam). Banyak laporan penipuan telah diterima oleh Anti-Scam Center OJK.
“Banyak cerita sedih dari PMI yang menjadi korban penipuan. Hati-hati saat mengelola uang dan memilih pihak yang dipercaya,” katanya.
- Edukasi untuk Keluarga di Tanah Air
Keluarga di Indonesia juga perlu mendapatkan edukasi finansial agar tidak menjadi konsumtif karena kiriman uang dari luar negeri.
“PMI bekerja keras di luar negeri. Jadi uang yang dikirim harus digunakan sebijak mungkin oleh keluarga,” imbaunya.
- Rencanakan Masa Depan Sepulangnya
Langkah terakhir adalah merancang masa depan setelah kembali ke tanah air. Baik untuk membuka UMKM, investasi, atau bentuk usaha lainnya.
“Dengan rencana yang jelas, mimpi jadi juragan bukan hanya angan-angan,” pungkas Kiki.
Dengan mengikuti panduan tersebut, para PMI diharapkan bisa mewujudkan impian finansial mereka dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian Indonesia sepulang dari luar negeri.