Berita

Menteri PKP Tegaskan Lahan Sawah Tak Boleh Jadi Perumahan: “Jangan Korbankan Ketahanan Pangan”

Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa lahan persawahan tidak boleh dialihfungsikan menjadi perumahan. Hal ini disampaikan dalam acara Stakeholder Gathering bersama pelaku ekosistem perumahan di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

“Kita memang ingin membangun rumah untuk rakyat. Tapi di saat yang sama, kita juga ingin menjaga ketahanan pangan dan swasembada. Jadi, lahan persawahan memang tidak boleh dijadikan perumahan,” tegas Maruarar yang akrab disapa Ara. Dikutip dari antaranews.com

Menurutnya, tantangan dalam sektor perumahan memang berat. Namun, penyelesaian masalah perumahan tidak boleh mengorbankan sektor pangan.
“Kalau kita selesaikan perumahan dengan mengorbankan lahan sawah, nanti kita malah menghadapi masalah baru: krisis pangan akibat turunnya produksi,” ujarnya.

Ara menekankan bahwa ketersediaan lahan menjadi faktor krusial dalam pembangunan perumahan rakyat. Untuk itu, Kementerian PKP akan terus mencari alternatif lahan yang strategis, namun bukan lahan pertanian produktif.

“Saya sebagai Menteri PKP berkomitmen mencari solusi terbaik. Tapi mohon, jangan gunakan lahan pertanian, apalagi yang produktif. Ini adalah sikap resmi pemerintah,” tegasnya.

Untuk menyelesaikan persoalan ini, Ara akan mengundang para pengembang untuk berdiskusi lebih lanjut. Ia juga akan melibatkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam pembahasan, menyusul keluhan para pengembang terkait semakin terbatasnya lahan perumahan di Jawa Barat akibat larangan penggunaan lahan sawah.

“Nanti saya undang Pak Gubernur atau saya yang datang ke Jawa Barat bersama para pengembang. Kita harus cari solusi agar sektor pangan dan perumahan bisa maju bersama,” jelasnya.

Di sisi lain, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pengadaan lahan. Ini sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang mencakup ketahanan pangan, hilirisasi industri, hingga pembangunan 3 juta unit rumah.

“Penting untuk menjaga keseimbangan. Jangan sampai saat membangun perumahan atau industri, kita justru mengganggu ketahanan pangan karena menggunakan lahan sawah,” kata Nusron.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button