Koperasi Indonesia Dibidik Masuk Industri Besar

USAHAMUSLIM, Jakarta – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) berupaya mengoptimalkan peran koperasi di Indonesia agar lebih kompetitif dan berdaya saing. Salah satu strategi yang dilakukan adalah belajar dari pengalaman negara maju seperti Belanda, yang memiliki sejarah panjang dalam pengelolaan koperasi.
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar koperasi di Indonesia dapat berkembang hingga memasuki sektor industri besar. Menurut Ferry, Belanda menjadi salah satu negara yang dijadikan contoh karena keberhasilannya dalam mengintegrasikan koperasi ke dalam sektor industri.
“Penting bagi kita untuk belajar bagaimana koperasi di Eropa, khususnya di Belanda, memiliki andil besar dalam kepemilikan dan pengelolaan industri,” ujar Ferry dalam seminar Seminar on Cooperative Development: European Best Practices yang berlangsung di Kantor Kemenkop, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2024). Dikutip dari detik.com
Sebagai contoh, Ferry mengutip FrieslandCampina, koperasi susu asal Belanda yang menjadi salah satu koperasi terbesar di dunia. Di Indonesia, perusahaan ini dikenal melalui PT Frisian Flag Indonesia, produsen susu terkemuka.
Saat ini, mayoritas koperasi di Indonesia masih berfokus pada sektor simpan pinjam dan bergantung pada pendanaan anggota. Ferry berharap pendekatan baru ini akan memperluas basis anggota dan sumber keuangan koperasi, sehingga mampu memasuki industri besar seperti memiliki pabrik, bank, hingga investasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
“Selama ini, koperasi di Indonesia sering diasosiasikan hanya dengan usaha kecil. Namun, jika kita mengacu pada negara lain, koperasi sebenarnya mampu masuk ke sektor usaha besar dan bahkan membentuk konglomerasi koperasi,” jelas Ferry.
Untuk mewujudkan hal ini, pemerintah berencana membangun proyek percontohan hasil kerja sama dengan Belanda. Selanjutnya, model ini akan disosialisasikan ke berbagai daerah di Indonesia guna memberikan pemahaman bahwa koperasi dapat berkembang hingga ke sektor industri.
Presiden Prabowo telah mengalokasikan dana sebesar Rp 10 triliun dari APBN untuk mendukung transformasi ini. Dana tersebut akan dikelola oleh LPDB dan difokuskan pada pembiayaan sektor produktif, termasuk pembangunan atau akuisisi pabrik.
“Kita harus melangkah lebih jauh dengan menghadirkan inovasi di luar kebiasaan, sehingga koperasi memiliki kemampuan untuk memasuki sektor industri besar,” kata Ferry.
Dengan tambahan modal dan regulasi yang mendukung, Kemenkop berharap koperasi Indonesia dapat segera bersaing di sektor usaha besar dan menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan.