Berita

RI Loloskan 8 Eksportir Durian ke Tiongkok

Jakarta – Indonesia resmi bergabung sebagai anggota Asosiasi Durian Internasional, bersamaan dengan lolosnya delapan perusahaan tanah air dalam verifikasi ekspor durian beku ke Tiongkok. Pengumuman ini disampaikan dalam forum puncak internasional kedua tentang inovasi dan pengembangan durian bertema “Pemberdayaan Digital dan Kolaborasi Internasional”, yang digelar di ajang China International Import Expo (CIIE) ke-8 di Shanghai, 6–10 November 2025.

Forum tersebut mempertemukan perwakilan Indonesia, Thailand, serta para pemangku kepentingan industri untuk membahas peluang besar komoditas durian di pasar global.

Konsul Jenderal RI di Shanghai, Berlianto Situngkir, menegaskan durian kini menjadi salah satu sektor perkebunan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. Ia menyebut potensi ekspor durian nasional terus meningkat berkat kekayaan varietas lokal dan kualitas budidaya yang tersebar di banyak wilayah.

“Dalam beberapa tahun terakhir, durian beku Indonesia telah menembus pasar Tiongkok. Akses untuk durian segar kini menjadi target utama pada tahap pengembangan berikutnya,” ujar Berlianto, Senin (17/11). Dikutip dari kabarpublik.id

Pemerintah, lanjutnya, tengah memperkuat modernisasi pertanian dan transformasi digital, termasuk peningkatan standar budidaya dan karantina agar ekspor durian segar memenuhi seluruh syarat dalam dua tahun ke depan.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (APDURIN), Aditya Pradewo, mengungkapkan bahwa Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan otoritas bea cukai Tiongkok (GACC) telah menandatangani Protokol Ekspor Durian Beku asal Indonesia. Hasilnya, delapan perusahaan kini resmi berhak mengekspor durian beku ke pasar Tiongkok.

“Tujuan kami bukan hanya memperluas ekspor, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi dan martabat petani Indonesia,” kata Aditya. Ia menambahkan bahwa permintaan durian global terus meningkat, terutama di Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara, menjadikan durian sebagai komoditas bernilai tinggi dan bernuansa eksotis.

Sebagai anggota Asosiasi Durian Internasional, APDURIN kini bekerja mempercepat pembangunan budidaya digital, sistem pengendalian mutu, dan sertifikasi global. Salah satu proyek bersama adalah pengembangan sistem penanaman durian berbasis digital seluas 5.000 hektare dalam tiga tahun, untuk memastikan setiap tahapan produksi dapat ditelusuri dan dinilai secara standar internasional. Langkah ini menjadi fondasi penting menuju ekspor durian segar Indonesia ke Tiongkok.

Aditya juga menekankan bahwa APDURIN konsisten mendampingi para petani untuk beralih dari metode tradisional ke budidaya modern berbasis data. Upaya ini dinilai membuka peluang baru bagi petani durian di berbagai daerah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Durian Internasional, Liu Feng, menyebut kebangkitan pesat industri durian Indonesia sebagai awal era baru dalam lanskap global. Ia menilai Indonesia tengah bertransformasi dari pertanian berbasis sumber daya menuju pertanian cerdas berbasis inovasi teknologi dan kelembagaan.

“Model ini patut menjadi teladan bagi kawasan Asia Tenggara,” ujar Liu Feng.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button