Berita

Arab Saudi Investasikan 124 Miliar Riyal untuk Jadi Pusat Teknologi Kesehatan Cerdas Dunia

Riyadh – Pemerintah Arab Saudi menegaskan langkah besarnya menuju revolusi sistem kesehatan nasional. Dalam Global Health Exhibition 2025 yang digelar di Riyadh International Convention & Exhibition Center, Menteri Kesehatan Fahd bin Abdurrahman Al Jalajil mengumumkan sederet investasi strategis senilai lebih dari 124 miliar riyal guna menjadikan kerajaan sebagai pusat global teknologi kesehatan cerdas.

Dalam pidato pembukaan, Al Jalajil menegaskan bahwa transformasi besar ini tak lepas dari dukungan Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman. Ia menyebut, arahan keduanya telah mengubah sektor kesehatan Saudi dari sistem reaktif menjadi proaktif, berfokus pada pencegahan, inovasi, dan digitalisasi layanan.

“Transformasi ini sejalan dengan semangat Vision 2030, yang membawa sistem kesehatan Saudi melewati berbagai tantangan, mulai dari penyakit kronis, tingginya biaya perawatan, hingga keterbatasan tenaga medis,” ujar Al Jalajil.

Transformasi Nyata dan Capaian Kesehatan

Sejumlah capaian konkret turut dipaparkan. Angka kematian akibat penyakit kronis turun hingga 40 persen, sementara kematian karena kecelakaan lalu lintas menurun lebih dari 60 persen. Harapan hidup warga Saudi meningkat signifikan, dari 74 tahun pada 2016 menjadi lebih dari 79 tahun saat ini.

Transformasi ini juga didukung program strategis seperti lokalisasi produksi insulin, penerapan teknologi digital twin dalam aplikasi Sehhaty, serta uji klinis terapi sel T untuk kanker dan pengembangan generasi kedua pusat deteksi Takkad.

Investasi Global dan Produksi Vaksin Halal

Dari total investasi 124 miliar riyal, sebagian besar diarahkan untuk memperkuat kemitraan global di sektor farmasi dan bioteknologi. Salah satu langkah penting adalah kesepakatan antara perusahaan investasi farmasi Saudi, Lifera, dengan sejumlah mitra internasional untuk memproduksi vaksin di dalam negeri.

Inisiatif ini tidak hanya memperkuat keamanan obat nasional, tetapi juga menempatkan Arab Saudi sebagai basis regional produksi vaksin halal di dunia Islam.

Inovasi Revolusioner: Dokter Virtual dan Pelatih Kesehatan AI

Dalam kesempatan yang sama, Al Jalajil memperkenalkan sederet inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI). Salah satunya adalah AI Physician, dokter virtual hasil kolaborasi antara perusahaan Human dan Lyn. Teknologi ini mampu mendiagnosis penyakit dan memberikan konsultasi medis dengan tingkat akurasi tinggi.

Tak berhenti di situ, Kementerian Kesehatan bersama Google akan meluncurkan fitur Pelatih Kesehatan Cerdas di aplikasi Sehhaty. Fitur ini memberikan panduan kesehatan personal berbasis data dan perilaku pengguna, membantu masyarakat mencegah penyakit kronis sejak dini.

Menjawab Tantangan Global dengan Inovasi Lokal

Al Jalajil menyoroti fakta bahwa penyakit kronis menyebabkan lebih dari 74% kematian global dan menguras biaya hingga 10 triliun dolar AS per tahun. Ia menegaskan, Arab Saudi berkomitmen menjawab tantangan tersebut melalui inovasi lokal berbasis teknologi.

Digitalisasi rekam medis, skrining genetik pra nikah yang telah menjangkau lebih dari 6 juta pasangan, serta program skrining bayi baru lahir yang mencakup hampir 3 juta bayi, menjadi bukti nyata dari perubahan sistem kesehatan Saudi.

Menuju Mercusuar Kesehatan Dunia

Dengan komitmen investasi raksasa dan dukungan politik yang kuat, Arab Saudi kini menapaki jalur menuju pusat teknologi kesehatan cerdas dunia. Al Jalajil menutup pidatonya dengan menegaskan,

“Kesehatan adalah aset terbesar bangsa. Transformasi ini bukan hanya untuk Saudi, tetapi untuk dunia. Kami ingin menjadi mercusuar harapan bagi masa depan kesehatan global.”

Sumber: saudinesia.id

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button