Berita

BI dan Pemkab Banyumas Satukan Langkah Bangun Ekonomi Syariah Inklusif

Banyumas – Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menegaskan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui kolaborasi lintas sektor, khususnya dalam pemberdayaan UMKM dan peningkatan literasi keuangan, ia optimistis Banyumas Raya bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif.

Hal itu disampaikan Sadewo saat membuka Semarak Festival Ekonomi Syariah (Selaras) 2025 Eks Keresidenan Banyumas di halaman GOR Satria Purwokerto, Sabtu (30/8/2025). Festival yang digagas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto bersama mitra strategis ini menghadirkan seminar, pameran produk halal, pertemuan bisnis, talkshow, gerakan sadar wakaf, hingga kompetisi kreatif.

“Kegiatan ini jangan hanya dimaknai sebagai seremonial, tetapi sebagai wadah untuk memperluas pemahaman, menumbuhkan kolaborasi, dan mendorong pengembangan produk halal,” kata Sadewo. Dikutip dari antaranews.com

Menurutnya, UMKM halal, industri kreatif, serta produk keuangan syariah perlu mendapat dukungan agar tumbuh lebih pesat. “Dengan kebersamaan, Banyumas Raya bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi syariah yang maju dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala KPw BI Purwokerto, Christoveny, menuturkan ekonomi syariah nasional terus menunjukkan tren positif dengan kontribusi 25,45 persen terhadap PDB. Indonesia bahkan berhasil mempertahankan peringkat ketiga dunia dalam State of the Global Islamic Economy Indicator setelah Malaysia dan Arab Saudi.

Menurutnya, pengembangan ekonomi syariah difokuskan pada tiga pilar: ekosistem halal, keuangan syariah, dan edukasi. Salah satu program yang kini diluncurkan adalah zona kuliner halal, aman, dan sehat di Banyumas Raya.

“Literasi keuangan syariah nasional masih 42,85 persen. Ini tantangan yang harus kita jawab bersama melalui edukasi, kolaborasi, dan pendampingan kepada UMKM serta masyarakat,” jelasnya.

Selain edukasi, kata Christoveny, penguatan ekonomi syariah juga menyentuh sektor riil, mulai dari pemberdayaan UMKM, gaya hidup halal, hingga optimalisasi dana sosial zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Dana tersebut, lanjutnya, dapat dimanfaatkan sebagai alat pemberdayaan untuk menekan angka kemiskinan.

Dalam pembukaan Selaras 2025, turut dilakukan deklarasi antijudi online dan antipinjaman online ilegal sebagai komitmen menjaga kesejahteraan masyarakat. “Praktik ini sering menjerat masyarakat dengan iming-iming keuntungan cepat, padahal justru merugikan. Komitmen bersama penting agar masyarakat tetap sejahtera dengan cara halal,” tegasnya.

Kepala Dinporabudpar Banyumas, Setia Rahendra, menambahkan bahwa sektor pariwisata juga bisa mendapat efek berganda dari penguatan ekonomi syariah. Ia mencontohkan penetapan Sokaraja sebagai sentra kuliner halal yang diharapkan dapat diperluas ke wilayah lain.

“Pariwisata dan ekonomi syariah saling terkait. Jika sektor halal kuat, daya tarik wisata Banyumas juga akan meningkat,” ujarnya.

Festival Selaras 2025 juga menampilkan produk UMKM berbasis syariah dari empat daerah di Banyumas Raya, yakni Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button