Kisah Sukses Mr. Dimsum: Dari Office Boy Jadi Raja Dimsum Beku di Sumatra Utara

Kisah Sukses Mantan Office Boy – Sejak pandemi COVID-19 mengguncang Indonesia, banyak pelaku usaha harus memutar otak agar bisnisnya tetap bertahan. Kebiasaan masyarakat pun berubah drastis—dari aktivitas harian, cara bertransaksi, hingga pola konsumsi. Bisnis-bisnis yang sebelumnya mengandalkan penjualan offline terpaksa beradaptasi dengan dunia digital. Salah satu contoh inspiratif datang dari Kota Medan, Sumatra Utara, yakni Khairul Amri atau yang akrab disapa Ari, pemilik usaha Mr. Dimsum.
Ari tak menyerah saat pandemi melanda. Ia justru menjadikan masa sulit itu sebagai titik balik. Dengan semangat pantang menyerah dan ketekunan, ia sukses membangun bisnis dimsum hingga memiliki 13 gerai di berbagai titik di Sumatra Utara. Bahkan, Mr. Dimsum kini menjadi salah satu produsen dan distributor dimsum beku terbesar di wilayah tersebut.
Awal Perjalanan Mr. Dimsum: Dari Reseller Hingga Punya Pabrik Sendiri
Tidak semua kisah sukses dimulai dengan modal besar. Ari adalah buktinya. Dulu ia hanyalah seorang office boy yang tak memiliki latar belakang bisnis atau modal besar. Namun, ia memiliki satu hal yang tak tergantikan—keyakinan dan kemauan belajar.
Saat memulai Mr. Dimsum pada 2011, Ari memilih jalan yang bijak: menjual produk dari agen terlebih dahulu. Dari sini, ia belajar membaca pasar dan mengenali selera konsumen. Setelah memahami proses produksi, menghitung kebutuhan modal, dan mengumpulkan perlengkapan yang diperlukan, Ari akhirnya membangun pabrik dimsum miliknya sendiri.
Kini, selain menjual dimsum siap saji, Mr. Dimsum juga menyediakan varian beku yang dapat dikirim ke luar kota dan bahkan luar pulau. Produk ini pun diminati oleh para reseller dan distributor, membuka peluang kerja sama yang lebih luas.
Adaptasi Digital: Kunci Bertahan di Era Pandemi
Salah satu langkah strategis yang dilakukan Ari adalah melakukan digitalisasi bisnis. Ia tak sekadar membuka akun media sosial, tetapi juga mengintegrasikan berbagai layanan digital seperti ShopeePay dan ShopeeFood ke dalam operasional harian gerainya.
Keputusan tersebut terbukti jitu. Dengan ShopeePay, pelanggan bisa melakukan pembayaran tanpa kontak fisik, aman, dan cepat. Sementara ShopeeFood memudahkan pemesanan menu-menu Mr. Dimsum dari rumah. Langkah ini menjadikan Mr. Dimsum tetap relevan dan mampu bersaing, bahkan saat banyak usaha kuliner lain harus tutup.
Ari juga gencar mengedukasi pelanggan tentang promo menarik dari ShopeePay. Promo-promo tersebut menjadi magnet untuk meningkatkan transaksi, apalagi dengan keunggulan bebas biaya admin dan tanpa batas kuota transaksi untuk pembelian via Instagram atau WhatsApp.
Menjadikan Pelanggan Sebagai Prioritas Utama
Bagi Ari, pelanggan bukan sekadar konsumen—mereka adalah mitra dalam membangun bisnis. Itulah sebabnya ia selalu terbuka menerima kritik dan saran dari pelanggan. Ia percaya bahwa mendengarkan adalah kunci inovasi.
Hasilnya? Mr. Dimsum terus berkembang, baik dari segi menu maupun pelayanan. Berawal dari Medan, kini produk Mr. Dimsum dikenal di berbagai kota besar di Sumatra. Tidak hanya dikenal sebagai gerai, Mr. Dimsum pun kini menjadi rujukan untuk dimsum beku berkualitas di Sumatra Utara. Ari mengaku, omzet bulanan dari usaha ini bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Strategi Bisnis ala Mr. Dimsum untuk Pemula
Bagi kamu yang sedang merintis usaha, ada beberapa pelajaran berharga dari perjalanan Ari membangun Mr. Dimsum:
1. Bersusah-susah Dulu, Bersenang-senang Kemudian
Tidak ada kesuksesan yang instan. Di awal merintis Mr. Dimsum, Ari mengantar sendiri pesanan ke pelanggan, meski hanya satu atau dua porsi. Ketekunan inilah yang membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Dari pelayanan tulus itu, Mr. Dimsum perlahan dikenal dan direkomendasikan dari mulut ke mulut.
2. Mulai dari Reseller Sebelum Produksi Sendiri
Banyak pemula ragu memulai bisnis karena takut soal produksi. Padahal, menjadi reseller terlebih dahulu justru bisa menjadi langkah awal yang aman. Dengan menjadi reseller, kamu bisa memahami selera pasar dan mengumpulkan modal untuk produksi mandiri di kemudian hari—seperti yang dilakukan Ari.
3. Gunakan Promo dan Digitalisasi untuk Menarik Pelanggan
Promo adalah strategi jitu untuk mendorong transaksi. Ari rajin memanfaatkan promo dari ShopeePay dan ShopeeFood. Ia juga aktif memberi tahu pelanggan tentang promo ini, baik melalui media sosial maupun layanan pelanggan langsung.
Ditambah lagi, kemudahan bertransaksi digital membuat pelanggan merasa nyaman dan aman saat membeli produk Mr. Dimsum.
Dimsum Medan yang Bisa Dinikmati Siapa Saja, di Mana Saja
Saat ini, Mr. Dimsum tidak hanya berfokus pada penjualan di gerai. Berkat varian beku yang dikembangkan, siapa pun bisa menikmati dimsum khas Medan ini dari kota mana pun. Produk-produk dimsum beku dari Mr. Dimsum dijual untuk konsumsi rumah tangga hingga kebutuhan reseller di berbagai daerah.
Bagi kamu yang tertarik mencoba atau menjadi mitra usaha Mr. Dimsum, bisa langsung mengunjungi web Mr Dimsum Medan.
Penutup: Kisah Inspiratif yang Layak Ditiru
Kisah Khairul Amri membuktikan bahwa siapa pun bisa sukses asal memiliki tekad, kemauan belajar, dan semangat pantang menyerah. Dari seorang office boy menjadi pemilik 13 gerai dan distributor besar dimsum beku—semua berawal dari satu langkah kecil yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Jika kamu sedang merintis usaha, ambil pelajaran dari Mr. Dimsum. Jangan takut memulai dari bawah. Dengarkan pelangganmu, manfaatkan teknologi, dan teruslah belajar. Siapa tahu, usahamu kelak akan dikenal luas seperti Mr. Dimsum.
Yuk, mulai langkah pertamamu hari ini! 🚀