Inspirasi Bisnis

Jatuh Bangunnya Seorang Perwira Polisi dalam Membangun Bisnis

USAHAMANDIRI.ID, KEDIRI – Firman Wahyu Tama, demikian nama dari Owner Candratama Granites, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang desain interior bangunan dan gedung di kota Kediri, Jawa Timur.

Candra Tama yang seorang perwira polisi berpangkat Brigadir Kepala di jajaran kepolisian daerah Provinsi Jawa Timur ini juga tercatat sebagai salah seorang anggota Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) untuk wilayah kota Kediri. Dirinya mengaku berhasil menjadi pengusaha berawal dari situasi yang kepepet, karena terbelit hutang yang cukup besar.

Dikisahkannya, perwira polisi ini terjun menjadi pengusaha sejak tahun 2010 lalu, dengan menjual perlengkapan kesehatan di kota asalnya, yakni kota Bandar Lampung. Perusahaan yang sempat berjalan selama dua tahun itu berhasil menjalin kemitraan dengan sejumlah Rumah Sakit di kota itu, namun seiring berjalannya waktu, memasuki tahun 2012, usaha yang dirintisnya tersebut mengalami kebangkrutan.

“Cukup berat kondisi yang saya alami ketika itu, sehingga terpaksa harus rela menjual sejumlah asset milik saya, rumah dan mobil harus saya jual, itupun masih menyisakan hutang sebesar Rp 80juta, “katanya berkisah.

Setelah kejadian itu, dirinya mengajukan pindah tugas ke kota Kediri, Jawa Timur dengan tidak membawa bekal apapun. Dalam konsisi sulit dan terpuruk itulah dirinya kembali merintis usaha dan mencoba kembali bangkit dari keterpurukan di tempat tugasnya yang baru.

“Prinsip saya, kita tak boleh menyerah. Saya ibaratkan diri saya ketika itu baru saja selesai melakukan peperangan, maka di Kediri inilah saya mengobati luka-luka sambil mengevaluasi kekeliruan dan kembali menyusun strategi sebagai persiapan untuk peperangan selanjutnya, “tegasnya.

Dalam kondisi terpuruk itu, Wahyu mengisahkan dirinya bersama sang isteri kadang terpaksa harus berpuasa karena sulitnya keadaan, gajinya sebagai perwira polisi ditabung dan disisihkan untuk menyelesaikan tunggakan hutang yang cukup besar. Dan justru kondisi yang menjepit itulah yang mendorongnya berfikir untuk segera mendirikan usaha, meskipun dalam benaknya belum ada gambaran mengenai usaha apa yang akan dijalankannya.

“Karena situasi yang sulit itulah membuat saya selalu berfikir untuk segera memiliki usaha, namun tidak memiliki gambaran mengenai usaha apa yang akan saya jalankan. Akhirnya tercetuslah ide memasarkan produk granit dan marmer, yang berkembang menjadi usaha desain interior bangunan berbahan granit dan marmer, dan itulah yang saya geluti hingga saat ini” katanya.

Menurutnya, untuk menjadi pengusaha sukses itu seseorang harus memiliki tekad yang kuat. Untuk menciptakan tekad yang kuat itu, memang kadang perlu terpuruk lebih dahulu.

“Jadi jangan menyerah. Sebab kejatuhan, keterpurukan, kesempitan hidup, kebangkrutan dan pailit, justru itulah yang menjadi motivasi yang akan melecut tekad dan semangat kita untuk segera bangkit dan bergerak, “ sarannya.

Setelah memiliki tekad dan semangat yang kuat, maka selanjutnya meminta pertolongan kepada Allah, memohon petunjuk sambil terus bergerak dan berusaha. Sebab menurut Bripka Wahyu, usaha apapun yang dijalankan tidak akan berhasil tanpa pertolongan dan kehendak Allah Subhanahu Wata’ala.

Seorang pengusaha harus ulet dan tekun, artinya dalam kondisi berat maupun ringan dia terus menjalankan usahanya dengan senang hati, karena memang usaha itu akan mengalami pasang surut, ada masa-masa yang menyenangkan dan lancar, dan ada masa-masa sulitnya, justru di balik kesulitan itu selalu ada kemudahan sebagai janji Allah kepada hamba-Nya.

Ketika ditanya, apakah latar belakang pendidikan mempengaruhi sukses dan tidaknya seseorang dalam berwirausaha, maka perwira polisi yang mengaku bukan lulusan sarjana ini menyatakan, banyak orang yang tidak mengenyam pendidikan formal, namun sukses menjadi pengusaha besar. Oleh karenanya kesuksesan seorang pengusaha bukan ditentukan oleh tinggi rendahnya pendidikannya.

“Apalagi saat ini banyak pelatihan-pelatihan yang bisa kita ikuti untuk pengembangan diri, mengembangkan fikiran dan wawasan, dan itu bukan hanya didapatkan di sekolah-sekolah, sekarang banyak lembaga-lembaga pendidikan yang dengan mudah kita ikuti.”

Pengusaha yang memiliki 30 orang karyawan itu lebih lanjut mengatakan, bahwa hal paling penting yang harus diperhatikan oleh para pengusaha besar maupun yang baru ingin memulai usaha, adalah menjaga silaturahim. Sebab banyak perusahaan yang tumbuh menjadi besar dan berkembang disebabkan karena jalinan pertemanan dan silaturahmi.

“Dari jalinan pertemanan inilah wawasan kita terbuka, peluang-peluang usaha juga makin luas, dan tentunya itu menjadi penentu masuknya pendapatan yang lebih besar.” Imbuhnya

Untuk diketahui, Candratama Granites yang dinakhodai oleh Wahyu Tama saat ini menangani pengerjaan aneka macam interior ruangan, mulai dari kitchen set, pemasangan marmer untuk dinding mesjid, interior bangunan perkantoran, aparteman dan rumah tinggal dengan bahan granit dan marmer. Kini usahanya mulai merambah pada pengembangan usaha pemasangan rangka baja ringan, dengan memberdayakan para pecandu narkoba.

“Kita berdayakan mereka, agar mereka bisa memiliki pekerjaan dan penghasilan, sehingga mereka tidak kembali pada dunianya,” pungkas Bripka Wahyu.

Usaha desain dan pengerjaan interior bangunan merupakan jenis usaha yang peluang dan prosepeknya masih terbuka lebar, karena pelaku usaha dalam bidang ini terbilang masih sedikit. (UM)

Kata Pencarianhttps://usahamuslim id/jatuh-bangunnya-seorang-perwira-polisi-dalam-membangun-bisnis/
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button