Bersama RELIQO Menyeruak Banjir Menguak Hikmah
USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Memasuki hari kelima pasca terjangan banjir yang melanda sejumlah wilayah di kota Makassar, pada awal pekan di bulan Desember 2021 lalu, hujan mulai reda dan ketinggian air berangsur-angsur mulai surut. Pantauan UM, Jumat (10/12/2021) pagi ini, beberapa warga yang mengungsi perlahan-lahan kembali ke rumah dan mulai membersihkan lumpur dan kotoran yang terbawa banjir yang mencapai ketinggian 1 meter itu.
Sejak hari kedua banjir hingga hari ini, meskipun hujan sudah mulai reda dan banjir sudah mulai surut, Tim Relawan Kemanusiaan Ibnul Qayyim tetap terus bergerak melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan relawan lain dan lembaga terkait guna membantu warga korban banjir.
“Setelah melakukan pemantauan dan meninjau lokasi banjir di hari pertama, maka di hari kedua tim langsung turun dan melakukan koordinasi dengan relawan yang lain. Kami menyalurkan bahan makanan berupa ratusan rak telur, selimut, pakaian layak pakai dan obat-obatan” ujar Koordinator RELIQO, Abdul Hadi Sugianto saat dihubungi UM.
Dirinya memberikan apresiasi kepada timnya, yang dengan tekad kuat dan penuh semangat menjalankan tugas kemanusiaan dan langsung turun menyampaikan bantuan dari para muhsinin (dermawan) ke tangan warga yang terdampak banjir.
“Kami sangat terharu menyaksikan keteguhan tim dan personil relawan kami yang bahu-membahu dengan relawan lainnya, dalam membantu mengevakuasi korban dan memberikan bantuan.” Imbuhnya.
Relawan Kemanusiaan Ibnul Qayyim (RELIQO), memang merupakan satu di antara beberapa tim relawan yang turun melakukan perbantuan selama banjir di kota Makassar, hingga Jumat (10/12/2021) hari ini, RELIQO masih terus melakukan penyisiran ke beberapa titik lokasi banjir, untuk membagikan bantuan bahan makanan dan obat-obatan.
Armada Ambulance Gratis yang selama ini digunakan untuk pengantaran pasien dan jenazah, sementara dialihfungsikan menjadi armada pengangkut logistik. Tetapi meski begitu, bila ada pasien dan korban bencana yang memerlukan pertolongan segera, tetap menjadi prioritas untuk segera dibawa ke Rumah Sakit.
Hal itu dibenarkan oleh anggota tim relawan yang bertugas, Abdal Kurniawan ketika selesai mengantarkan bantuan logistik ke lokasi banjir di salah satu lokasi di kecamatan Biringkanaya, dan menemukan korban yang menderita penyakit kronis, armada ambulance yang selesai menurunkan bantuan segera meluncur ke Rumah Sakit membawa pasien tersebut.
“Alhamdulillah, meskipun tugas dan medan yang harus kita lalui ini berat, namun semuanya bisa berjalan dengan lancar,” kata Abdhal Kurniawan kepada media ini.
RELIQO yang berposko di Kompleks Manggala Junction, Jalan Perintis Kemerdekaan km.15 itu sedang merencanakan pengadakan fasilitas dapur umum, yang akan difungsikan setiap terjadi bencana. Dapur Umum itu akan digunakan untuk menyiapkan makanan warga terdampak musibah dan relawan lainnya.
“Insya Allah kita akan melakukan pengadaan fasilitas dapur umum, makanya kita tetap melakukan penggalangan dana dari para dermawan dan muhsinin, yang nantinya akan dimanfaatkan untuk pengadaan dapur umum, sambil juga terus memantau perkembangan situasi banjir ini, karena boleh jadi ini baru awal, musim hujan masih akan terus berlanjut hingga bulan April tahun depan, meski juga kita berharap semoga tidak terjadi banjir susulan,” kata pria yang akrab disapa Pak Tong itu.
Untuk itu para muhsinin yang ingin berdonasi, bisa mengirimkan donasi melalui rekening atas nama Yayasan Pendidikan Islam Ibnul Qayyim di rekening BSI (kode Bank 451) dengan nomor rekening 1112500001.(dengan membubuhkan angka 200 di belakang jumlah yang terkirim) contoh Rp1.000.200;
Selain agar para korban tetap sehat dan bugar, tim relawan juga perlu diingatkan untuk tetap menjaga dan mengutamkan kesehatan dalam bertugas, itulah fungsi dari dapur umum yang akan disiapkan.
Ustadz Bobby Hariwibowo Lc sebagaimana dikutip mengatakan, musibah memang selalu membawa dampak kerugian bagi sebagian orang. Namun di balik setiap musibah selalu ada banyak hikmah yang bisa kita peroleh. Antara lain, terjalinnya sikap saling peduli kepada sesama. Tumbuhnya kembali sikap saling tolong-menolong.
“Terkadang sikap saling peduli ini hilang dan pudar. Maka melalui musibah inilah tumbuhnya kembali kesadaran untuk saling peduli kepada sesama, dan yang selanjutnya adalah hadirnya kembali kesadaran bahwa musibah terjadi akibat ulah kita sendiri, ulah manusia yang tenggelam dalam kemaksiatan dan itulah yang menyebabkan turunnya murka Allah.”jelasnya.
Menurutnya, sudah saatnya kita kembali menyadari bahwa, musibah yang datang bertubi-tubi, seperti pandemi yang tidak kunjung usai, gunung meletus yang memakan korban jiwa dan materi, banjir yang melanda seantero negeri, semuanya adalah teguran agar manusia kembali kepada tuntunan Ilahi.(UM)