80 Persen Penyebab Kematian Korban Kecelakaan Diakibatkan Kesalahan dalam Penanganan saat Evakuasi
USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Sebagian besar situasi menjadi kritis bahkan mengakibatkan kematian pada korban kecelakaan, diakibatkan oleh kesalahan dalam penanganan dalam evakuasi. Maka pelatihan dasar dipandang penting untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penangan korban kecelakaan.
Hal itu terungkap dalam kegiatan pelatihan dasar SAR antara personil relawan kemanusiaan Ibnul Qoyyim dengan Badan SAR Nasional provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (19/06/2021).
Dalam hal penanganan korban, Badan SAR bertanggungjawab dalam melakukan pembinaan terhadap potensi SAR dan dimungkinkan untuk melibatkan potensi SAR dalam penyelenggaraannya.
Potensi SAR adalah sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, informasi dan teknologi selain personil BASARNAS yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan operasi SAR.
Salah satu potensi SAR yang ada di Makassar saat ini adalah Relawan Kemanusiaan Ibnul Qoyyim (RELIQO) Makassar yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Ibnul Qayyim, hari ini Kamis (17/06/2021) menurunkan sebanyak 12 orang personilnya untuk mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SAR Dasar untuk angkatan pertama, yang berlangsung selama 4 hari, bertempat di kantor BASARNAS Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pelibatan potensi SAR dipandang perlu, karena keterbatasan sumber daya manusia dari BASARNAS yang tidak dapat menyelenggarakan operasi SAR secara mandiri. Hal itulah yang melatarbelakangi pelibatan sebanyak 12 anggota Relawan Kemanusiaan Ibnul Qoyyim (RELIQO) dalam mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Nasional (DIKLATNAS) Badan SAR Nasional.
Ketua Yayasan Pendidikan Ibnul Qoyyim, drh. Ilsan Arvan Nurgas mengatakan, tujuan dari pelatihan ini untuk menciptakan personil relawan yang professional, tangguh dan terampil dalam melakukan kegiatan pencarian, pertolongan, evakuasi dan penyelamatan korban.
“Teman-teman yang kami ikutkan dalam kegiatan ini merupakan personil yang nantinya akan menjadi relawan yang siap turun dan terlibat dalam melakukan penyelenggaraan operasi SAR ketika terjadi insiden dan kedaruratan,” ujar Ilsan.
Materi pokok yang disampaikan dalam pelatihan dasar itu meliputi pertolongan pertama untuk memberikan pertolongan segera kepada korban sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
Instruktur dari Basarnas, Wawan Setiawan dalam menyampaikan materinya mengatakan, Medis dasar adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam yang terlatih secara khusus.
Rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama 4 hari, dari hari Kamis sampai hari Minggu, dengan prosentase 40 persen teori dan 60 persen praktek. (UM)