Tips Bisnis

9 Kode Etik yang Harus Dimiliki Pengusaha Muslim yang Ingin Sukses Berbisnis

USAHAMUSLIM.ID, MAKASSAR – Etika wirausaha atau dalam istilah populernya disebut sebagai etika bisnis, menjadi hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan Muslim, untuk menjadi komitmen dalam menjalankan muamalah yang benar, serta menghindari segala yang yang bertentangan dengan syariat.

Setiap pengusaha muslim dituntut menjaga dan melestarikan etika bisnis yaitu suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma syariat sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya, sebagai pilihan moral insan yang beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Salah seorang da’i dan pembina dari Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Ustadz Ammi Nur Baits hafizhahullah, mengatakan jual beli dalam Islam termasuk amalan yang mendatangkan pahala jika niatnya benar dan cara berdagangnya dilaksanakan menurut syariat Islam. Menurutnya, bisnis bukan sekedar transaksi yang mengejar keuntungan.

“Perdagangan dalam Islam, bukan sekedar kegiatan transaksi yang ditakar dengan untung rugi semata. Islam memandang aktifitas jual beli sebagai aktifitas untuk memenuhi kebutuhan yang sudah dikenal sejak lama, dan menjadi aktifitas kebanyakan umat-umat terdahulu. Lalu Islam datang untuk menyempurnakannya agar menjadi kegiatan muamalah yang selain sebagai pemenuhan kebutuhan lahiriyah, juga menjadi sarana dalam memenuhi kebutuhan ruhaniyah.”katanya.

Islam bahkan secara luas dan gamblang menguraikan tehnik-tehnik berdagang yang dikenal dengan istilah tasamuh, yakni tehnik dalam membeli dengan mudah, dan juga mudah dalam menjualnya kembali, sebuah tehnik jitu dalam berdagang yang merupakan suatu istilah dalam bab toleransi.

Islam juga mengulas tentang pernak pernik berdagang, sebuah aktifitas transaksi keseharian yang menjadi pekerjaan utama yang dirintis oleh para Nabi dan orang-orang shalih setelahnya, dengan mengusung konsep berdasarkan tuntutan ilmu dagang yang terdapat dalam Al Qur’an yang kesemuanya berkonsep Surga.

Keutamaan berdagang dalam Islam menyebutkan bahwa harga diri laki-laki ada pada pekerjaan yang digelutinya. Sebuah pekerjaan yang mendatangkan keuntungan duniawi dan surgawi, tanpa riba. Sebuah kehormatan bagi seorang laki-laki muslim bila dia mampu menjadi pengusaha muslim yang sukses dunia akhiratnya, menjalankan bisnisnya dengan penuh berkah yang melahirkan rizki yang berkah pula.

Menurut Ustadz Ammi Nur Baits hafizhahullah, sebuah bisnis akan menuai berkah, bila si pelaku usaha memahami fiqih jual beli dan menerapkannya dalam setiap kegiatan usahanya. Penerapan fiqih jual beli inilah yang dirangkum menjadi sebuah rangkaian kode etik bagi pengusaha muslim dalam mencapai kesuksesan.

Dikatakannya, seorang pengusaha muslim pantang untuk berlaku curang dan bakhil, sebab kedua sikap itu merupakan akhlak mazmumah (buruk) yang akan menodai rukun jual beli dan hukum jual beli, dan menyimpang dari kode etik wirausahawan muslim.

Secara umum, kode etik pengusaha muslim dapat dirangkum menjadi 9 point utama, antara lain :

1. Menjaga Kejujuran
2. Integritas
3. Memelihara Janji
4. Kesetiaan
5. Keadilan
6. Suka membantu dan menghormati orang lain
7. Bertanggungjawab
8. Mengejar keuntungan yang wajar
9. Bertanggung jawab

Mempertahankan etika bisnis itu agar tetap baik, merupakan hal yang cukup berat dan sulit. Terkadang keinginan untuk segera meraih keuntungan yang besar, atau terjerat dengan persaingan yang tidak sehat, menjadikan pengusaha mengabaikan etika. Maka ada sejumlah cara yang dapat dilakukan, untuk mempertahankan etika bisnis, antara lain :

1. Menciptakan kepercayaan
2. Mengembangkan kode etika
3. Menjalankan kode etika secara adil dan konsisten
4. Melindungi hak-hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan dan sosialisasi etika
6. Melakukan audit etika secara periodic
7. Mempertahankan standar etika yang tinggi
8. Menciptakan budaya komunikasi dua arah
9. Menghindari dari perbuatan tercela
10. Melibatkan semua personal karyawan dalam mempertahankan etika

Memang dunia bisnis, memiliki karakteristik tersendiri yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma-norma bersama yang dianut oleh seluruh jajaran pembisnis. Karakteristik pebisnis dapat kita lihat dari bagaimana mereka berpakaian, berbicara, melayani tamu, pengaturan kantor, yang karakteristik itu berbeda jauh dengan kelompok bukan pebisnis.
Penampilan dan cara berbicaranya pengusaha berbeda dengan style pelaku birokrasi.

Maka kode etik pengusaha muslim itu akan mempengaruhi pengembangan karakteristik setiap pengusaha muslim yang khas, yang tentunya juga akan membedakan dengan pengusaha lain yang tidak memahami kode etik tersebut.

Seorang pengusaha muslim harus mampu meningkatkan sense of identity, sense of belonging, komitmen bersama, stabilitas internal bisnis, pengendalian sifat-sifat yang kurang baik, dan akhirnya akan menjadi pembeda antara pengusaha muslim yang beretika dengan pebisnis yang lain, dan akhirnya akan menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan bisnis berlandaskan syariat yang baik dan benar. (UM)

Kata Pencarianhttps://usahamuslim id/9-kode-etik-yang-harus-dimiliki-pengusaha-muslim-yang-ingin-sukses-berbisnis/
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button