Berita

STDI Jember Gelar Seminar Nasional : Bentengi Keluarga dari LGBT

USAHAMUSLIM.ID, JEMBER – Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafi’i Jember Jawa Timur mengadakan seminar nasional tentang Hukum Keluarga Islam. Seminar ini membahas revitalisasi ilmu fikih dalam membentengi keluarga muslim dari penyimpangan seksual.

Seminar tersebut diadakan di ballroom sebuah hotel di Kota Jember pada Ahad (25/12/2022). Seminar ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan festival tafaqquh 2022 yang diikuti oleh seribu peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa akademisi, dan masyarakat umum.

Ketua Panitia, Winning Son Ashari mengatakan bahwa festival tafaqquh merupakan agenda rutin yang diadakan setiap tahun.

Winning mengajak masyarakat umum untuk mempelajari Agama Islam dalam acara tersebut. Acara yang diadakan setiap tahun dengan tema berbeda menyesuaikan dengan topik yang sedang hangat.  Dan, seminar nasional yang diadakan tahun ini mengangkat topik  tentang memberantas LGBT di Indonesia.

Seminar ini menghadirkan tiga pemateri, yakni Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A  dari STDI Imam Syafi’i Jember, Dr. Bagus Riyono, M.A dari UGM Yogyakarta dan KH. Agus Hasan Bashori dari Ma’had ‘Aly Al-Aimmah Malang.

Dr. M. Arifin Badri, M.A bicara soal LGBT dalam tinjauan ilmu fikih, Dr. Bagus Riyono, M.A membahas terapi penyimpangan seksual di internal keluarga dan KH. Agus Hasan Bashori menyoal propaganda LGBT dari perspektif ghazwul fikri.

“Dalam kajian fikih, LGBT dapat merusak keharmonisan keluarga, ketika suami sudah mengalami disorientasi seksual, istri demikian juga, tentu ini akan merusak keluarga, masa depan anak dan masa depan bangsa,” tegas Dr. M. Arifin Badri, M.A seperti dikutip dari Kompas.TV, Rabu, 28 Desember 2022.

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Jember, Muhammad, S.Sos., M.Pd.I hadir dan membuka seminar itu. Muhammad mengapresiasi kegiatan itu karena LGBT merupakan penyimpangan seksual yang dilarang oleh semua agama.

Bapak Muhammad mengatakan bahwa Kemenag Jember sudah  menyiapkan kurikulum untuk seluruh Madrasah yang berisi larangan dan bahaya penyimpangan seksual.

Beliau juga mengatakan bahwa kurikulum yang dibuat ini bertujuan untuk membentengi generasi bangsa dari bahaya LGBT.

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button