Indonesia Bertekad Menjadi Pusat Wisata Halal dan Eksportir Produk Halal Global

USAHAMUSLIM.ID, MAKASSAR – Jika dibandingkan secara global, ekspor produk halal Indonesia saat ini baru berkisar 3,8% dari total pasar produk halal dunia. Sedangkan potensi untuk menghasilkan produk halal di Indonesia sangatlah besar, terutama karena merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Pemerintah memandang perlu mengembangkan produk halal dalam negeri karena saat ini penggunaan produk halal telah menjadi trend global.
Untuk itu, pemerintah telah menyusun Masterplan Ekonomi Syariah 2019-2024 sebagai strategi mewujudkan Indonesia sebagai pusat wisata halal dan eksportir produk halal dunia.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham mengatakan, secara kwantitas Indonesia memiliki jutaan jenis produk halal mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, herbal hingga gaya hidup serta pariwisata. Yang perlu menjadi perhatian adalah dukungan pemerintah melalui penyusunan aturan dan perizinan.
“Pemerintah perlu membuat regulasi dan standar ekosistem usaha yang memberi ruang yang sebebas-bebasnya kepada produsen produk halal maupun pelaku usaha lokal dalam melalukan promosi.
Regulasi ini perlu dilakukan oleh pemerintah, baik kepada produsen, konsumen maupun kepada masayarakat.” ujarnya.
Penggunaan produk halal , saat ini telah menjadi gaya hidup masyarakat global, bukan hanya oleh masyarakat muslim, tetapi juga oleh masyarakat kebanyakan secara umum, sehingga ini menjadi peluang besar untuk dikembangkan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen produk halal.
Direktur Industri Produk Halal Indonesia, Afdal Ali Ashar menyebutkan, produk halal yang diproduksi di Indonesia perlu memiliki daya saing dengan produk luar, kwalitas menjadi penunjang utama dalam menjalankan produksi.
“Bila produsen kita tdk memilikj daya saing, maka kita akan kalah dengan produk luar. Karena banyak negara lain yang juga telah berlomba-lomba memproduksi produk-produk halal dengan kwalitas yang terjamin.” jelasnya.
Peluang untuk menjadi negara penghasil produk halal dan pusat pariwisata halal terbuka lebar, potensi yang kita miliki juga terbentang luas, kini tinggal kesungguhan serta keseriusan pemerintah mengajak semua stake holder bersama-sama menggenjot terwujudnya pusat ekonomi dunia yang berbasis pada produk halal.
Selain produk halal, berupa makana dan minuman, Indonesia juga memiliki potensi lain yang dapat dikembangkan berupa objek wisata yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh nusantara. Hanya saja sebagian besar objek wisata yang ada di Indonesia belum berkategori halal, ditandai dengan belum adanya fasilitas yang berkategori halal.
Staf ahli kementrian perindustrian bidang iklim usaha dan investasi, Andi Rizaldi mengatakan, sebuah objek wisata dikategorikan sebagai wisata halal bila telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas halal seperti halal food, mushollah, persediaan air bersih yang berlimpah. Untuk itu pihakanya saat ini
tengab mengembangkan sejumlah kawasan wisata halal yang berfokus fasilitas mushollah, makanan dan minuman di berbagai daerah yang merupakan destinasi pariwisata.
“Untuk saat ini kita memang masih berfokus pada penyediaan makanan dan minuman halal, serta fasilitas pendukungnya, namun selanjutnya kita akan kembangkan pada produk keaehatan dan herbal yang kita anggap sebagai bagian dari produk halal khas Indonesia.
Menurutnya, Indonesia berpeluang besar menjadi eksportir produk halal terbesar di dunia karena alam Indonesia telah menyediakan bahan-bahan untuk memproduksi produk halal ditambah pula dengan kebiasaan masyarakatnya yang memang mayoritas muslim, yang telah terbiasa dalam pola hidup halal dengan menggunakan produk-produk halal pula, jadi tidak ada kendala yang berarti untuk menjadi pusat produsen halal dunia, tinggal menunggu dukungan pemerintah.(UM)