Pasar Mobil Bekas Masih Lesu, Toyota-Daihatsu Teratas
JAKARTA, USAHAMUSLIM – Pangsa mobil bekas masih lesu sejak dua tahun terakhir. Ada lima merek yang mendominasi.
Toyota dan Daihatsu belum tergeser dari posisi puncak. Meski begitu penjualannya, belum pulih.
Merek-merek Jepang masih menguasai pasar mobil bekas. Sama halnya dengan pasar mobil baru, merek Jepang juga banyak diburu masyarakat Indonesia.
Dibandingkan merek dari negara lain, mobil dari Negeri Sakura memang sudah dikenal akan ketangguhannya serta layanan purna jual yang cukup luas. Setidaknya ada lima merek mobil Jepang yang paling sering dicari di pasar mobil bekas, mulai dari Toyota hingga Mitsubishi.
“Top five-nya seinget saya itu kalau di second itu Toyota, Honda, Daihatsu, Suzuki, dan Mitsubishi baru juga itu top 5-nya cuma ganti-gantian aja nih,” ungkap Direktur OLXMobbi Agung Iskandar dilansir detikcom.
Di pasar mobil baru, kelima merek tersebut memang mendominasi. Toyota masih jadi raja dan kerap menguasai posisi puncak. Sementara Daihatsu juga terus mengekor Toyota di posisi kedua. Baru kemudian Honda, Daihatsu, dan Suzuki bergantian mengisi posisi ketiga hingga kelima.
Sementara untuk modelnya, Kijang Innova masih belum tergantikan. Selain Innova ada juga Toyota Avanza, Honda HR-V, Toyota Fortuner, dan Honda Brio. Adapun bila bicara penjualan mobil bekas, pasarnya saat ini disebut cukup stabil. Meski penjualannya turun, namun penurunannya tak signifikan.
“Kalau kita lihat sih cukup stabil mix kalau dari jumlah active user orang yang masuk ke platform kita untuk lihat mobil bekas cukup stabil. Year on year nggak cukup jauh, nggak terlalu signifikan,” kata Agung.
Agung lebih lanjut menjelaskan, penjualan mobil bekas sejak Lebaran trennya mirip dengan penjualan mobil baru. Kendati demikian, fenomena penurunan ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
“Cuma emang Juni tuh trennya cukup konsisten di 2-3 tahun terakhir bahkan sebelum Covid. Ya Juni-Juli di market mobil bekas dulu ada stigma yang punya uang lagi sibuk jalan-jalan, yang nggak punya uang lagi sibuk bayar sekolah jadi kebutuhan mobil nanti dulu,” tambah Agung.