Berita

KKP Dorong Produksi Teri Ekspor di Pulau Pasaran untuk Tingkatkan Ekonomi Lokal

USAHAMUSLIM, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong peningkatan produksi teri berkualitas ekspor di Pulau Pasaran, Bandar Lampung, sebagai bagian dari upaya mendukung industri perikanan dan perekonomian lokal.

Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan, dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu (28/12), menyebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, menjadi kunci keberhasilan program ini. “Pulau Pasaran merupakan salah satu penghasil teri terbaik di Indonesia. Produk olahan untuk ekspor dapat menjadi tambahan pendapatan bagi keluarga nelayan,” ungkap Didit usai menyapa warga setempat.

Didit juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) untuk meningkatkan kapasitas usaha perempuan nelayan melalui diversifikasi produk berbasis kearifan lokal. “Dengan meningkatkan kemampuan ibu-ibu menghasilkan produk bernilai tambah, kita juga mendukung stabilitas ekonomi rumah tangga mereka,” tambahnya.

Pulau Pasaran telah ditetapkan sebagai Kampung Nelayan Modern (Kalamo), di mana sarana dan prasarana yang dibangun oleh KKP diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal. Didit mengingatkan pentingnya pengelolaan yang baik agar nelayan tidak kehilangan pasar, terutama saat musim paceklik.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menjelaskan bahwa rata-rata produksi teri di Pulau Pasaran mencapai 2-5 ton per bulan, dengan omzet sekitar Rp20-50 juta. Setiap unit usaha pengolahan teri mempekerjakan 10-20 orang, yang terlibat dalam proses sortasi, pembersihan, pengeringan, hingga pengemasan. Produk teri ini dipasarkan ke Jakarta dan wilayah Lampung.

“Kami terus memantau perkembangan di sini pasca-ditetapkannya Pulau Pasaran sebagai Kalamo. Ini adalah wujud nyata kehadiran negara untuk masyarakat pesisir,” ujar Budi. Ia juga mendorong koperasi lokal agar lebih inovatif dalam membuka peluang pasar, baik domestik maupun internasional.

Dalam kunjungannya ke Lampung, Didit juga meninjau Kantor Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Lampung. Ia meminta unit-unit pelayanan teknis (UPT) KKP untuk meningkatkan pelayanan publik serta bekerja solid guna memberikan solusi cepat kepada masyarakat.

Program Kampung Nelayan Modern atau Kalamo merupakan bagian dari inisiatif ekonomi biru yang diusung Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas nelayan melalui penyediaan fasilitas perikanan. Selain di Pulau Pasaran, program serupa juga telah berjalan di Biak, Papua.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button