Berita

Kemenperin Operasikan Saliha Awal 2024

Saliha (Sistem Informasi Pendataan Industri Halal)

Dalam langkah strategis untuk meningkatkan layanan dukungan sertifikasi industri halal, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersiap untuk mengaktifkan Sistem Informasi Pendataan Industri Halal, atau yang disingkat Saliha, pada Januari 2024.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, berbagi wawasan akhir pekan lalu, menyatakan, “Kami terus mengembangkan dan memperkuat layanan dukungan untuk sertifikasi halal gratis bagi pelaku industri melalui Sistem Informasi Pendataan Industri Halal, atau yang disingkat Saliha, yang rencananya akan kita luncurkan awal tahun depan pada Januari 2024.”

Agus menegaskan bahwa aplikasi Saliha adalah syarat utama untuk mengajukan sertifikasi halal gratis di Lembaga Pemeriksa Halal Kementerian Perindustrian. Saliha merupakan Sistem Informasi Pendataan Industri Halal yang dibangun oleh Kemenperin, untuk mempermudah pengumpulan data dan proses seleksi bantuan Sertifikasi Industri Halal pada tahun 2023.

saliha sistem informasi pendataan industri halal

Kementerian Perindustrian secara khusus memfokuskan perhatiannya pada industri halal, mengakui potensinya yang besar baik di dalam negeri maupun di tingkat global. Menurut Agus, sektor ini memiliki potensi besar, sebagaimana terbukti dengan naiknya peringkat Indonesia menjadi posisi ketiga dalam Global Islamic Economy Indicator Ranking 2022, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi keempat, seperti yang terungkap dalam laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) pada Selasa, 26 Desember.

Agus melihat peringkat tersebut sebagai pendorong untuk terus mengembangkan produk halal, mencakup makanan dan minuman, kosmetik, farmasi, dan fesyen.

Menggarisbawahi dampak ekonomi dari impor halal, Agus menyatakan bahwa impor makanan dan minuman halal dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mencapai US$265,1 miliar pada tahun 2022. Proyeksi menunjukkan peningkatan terus-menerus, mencapai US$368,3 miliar dalam dua tahun mendatang.

“Oleh karena itu, kita terus-menerus mendorong pertumbuhan produk halal di Indonesia untuk melayani pasar global dan domestik,” ujar Agus seperti dilansir dari imq21

Dengan harapan produksi produk tekstil seperti mukena dan kerudung di Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Agus menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan pasar halal lokal.

“Sayang sekali jika kita tidak menghasilkan sendiri produk yang dibutuhkan oleh konsumen kita, oleh pasar halal di Indonesia,” tegasnya.

Sebagai kesimpulan, peluncuran sistem Saliha pada Januari 2024 diharapkan dapat merevolusi proses sertifikasi industri halal, sejalan dengan ambisi Indonesia untuk memainkan peran penting dalam pasar halal global. Dengan upaya berkelanjutan dari Kementerian Perindustrian, negara ini siap untuk mengoptimalkan potensi penuh sektor halal, memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi dalam negeri maupun internasional.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button