Ngaji Santai di Warkop: Ngobrol Seputar Islam Sambil Menikmati Kopi Pagi

Makassar – Ada yang unik di Ahad pagi, 25 Mei 2025. Suasana hangat dan aroma kopi khas memenuhi 2124 Coffee, sebuah coffee shop di Jl. Poros Hartako No. 40A, Sudiang Raya. Namun pagi itu bukan hanya tentang secangkir kopi, melainkan juga tentang pencerahan iman dalam kegiatan bertajuk “Ngobrol Seputar Islam”, sebuah pengajian santai yang digelar di tengah suasana kedai kopi.
Pengajian ini menghadirkan Al-Ustadz Fuad Qowwam حفظه الله, seorang dai keturunan Tionghoa yang juga alumni Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Beliau kini aktif membina santri di Pondok Pesantren Fursanul Haq, Barombong. Tema yang diangkat pun menarik: “Nikmat yang Dihindari Banyak Orang”, yang ternyata membahas betapa menjadi orang sholeh merupakan kenikmatan besar yang sering kali justru diabaikan.
Dakwah dalam Balutan Aroma Kopi
Kegiatan ini digagas oleh Komunitas Bisnis El Waqoor, sebuah komunitas pengusaha Muslim yang menjadikan dakwah sebagai bagian dari visi besar mereka. Menurut Salahuddin, pengurus komunitas El Waqoor, Ide ini Awal mulanya berangkat dari rasa peduli akan dakwah terhadap lingkungan sekitar yg mana banyak manusia yg rela menghabiskan waktunya berkumpul dgn kegiatan-kegiatan yg mubah dan bahkan mungkin dalam kondisi kegiatan memudhoratkannya dalam kegiatan yg sia-sia dikarenakan minimnya rasa peduli dan kurangnya kesadaran atau bahkan karena minimnya pemahaman ilmu tentang syariat sehingga mereka terlalaikan dengan waktu-waktu tersebut
“Kami ingin membangun korelasi antar pengusaha agar tidak hanya peduli urusan duniawi, tetapi juga aktif dalam dakwah. Dengan landasan ilmu syar’i, kami harap tercipta sinergi dalam mengokohkan komunitas pengusaha Muslim yang diberkahi,” ungkapnya.
Coffee Shop Jadi Ladang Pahala
Sebagai mitra tempat, 2124 Coffee tak sekadar menyediakan tempat, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan pencerahan ini. Firman, pemilik 2124 Coffee, menyambut baik kegiatan ini.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa kajian Islam itu tidak ekstrem. Justru lewat suasana santai dan relaks , orang bisa merasakan nikmatnya menuntut ilmu agama tanpa tekanan,” jelas Firman.
Menurutnya, pendekatan seperti ini membuat masyarakat sekitar lebih terbuka. Kajian di luar masjid mampu menjangkau mereka yang belum terbiasa datang ke pengajian.
“Harapan kami, dengan komunitas terus bersinergi. Karena ini adalah ajakan yang lembut, menyapa mereka yang mungkin selama ini belum mengenal Islam lebih dalam,” tambahnya.
Inspirasi Dakwah di Era Modern
“Ngobrol Seputar Islam” di warkop menjadi contoh bahwa dakwah bisa hadir di ruang-ruang yang akrab dengan keseharian masyarakat. Dengan pendekatan kekinian namun tetap syar’i, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi komunitas Muslim lainnya untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.