Inspirasi Bisnis

Cara Richeese Factory Membangun Brand Ayam Goreng Lokal yang Kompetitif

Dunia kuliner ayam goreng di Indonesia semakin kompetitif dengan banyaknya merek lokal yang bermunculan. Dari sekian banyak pilihan, ada beberapa merek yang berhasil mencuri perhatian konsumen, salah satunya adalah Richeese Factory.

Richeese Factory adalah salah satu pemain lokal yang berhasil membangun brand yang kuat di tengah persaingan sengit. Dengan strategi pemasaran yang inovatif dan unik, mereka berhasil menarik minat konsumen dan menciptakan loyalitas yang tinggi.

Nah, apa saja strategi marketing Richeese Factory yang bisa kita pelajari? Dari belajarlagi.id kita belajar strategi mereka. Mari kita bahas satu per satu.

  1. The Purple Cow Strategy Konsep “Purple Cow” yang diperkenalkan oleh Seth Godin menekankan pentingnya menciptakan produk atau layanan yang menonjol dari yang lain. Dalam dunia yang penuh dengan produk serupa, menjadi “berbeda” adalah kunci untuk menarik perhatian konsumen.

Richeese Factory mengimplementasikan konsep ini dengan menawarkan menu Fire Chicken dan saus kejunya, yang saat itu belum dimiliki oleh merek ayam goreng lain. Dengan menawarkan produk yang berbeda, mereka berhasil menarik perhatian konsumen yang bosan dengan pilihan yang ada.

  1. Menu Innovation Meski sudah memiliki produk andalan, Richeese terus berinovasi dengan mengembangkan menu baru. Ini penting agar pelanggan selalu punya alasan untuk datang dan mencoba sesuatu yang baru.

Inovasi yang mereka lakukan meliputi produk-produk menarik seperti burger, nugget, mie goreng keju, ayam utuh, bahkan ayam krispi dibalut saus coklat! Pendekatan ini tidak hanya menarik pelanggan baru, tetapi juga mendorong pelanggan setia untuk kembali.

  1. Store in Store Richeese menerapkan strategi store in store dengan menyatukan Rich Coffee & Donut di beberapa outlet mereka. Keberadaan brand tambahan ini meningkatkan traffic pengunjung. Pelanggan yang tadinya hanya niat beli ayam, bisa jadi tergoda untuk mencoba kopi atau donut yang ada di dalam outlet yang sama.

Strategi ini bermain di psikologi konsumen, mendorong impuls untuk membeli lebih banyak dengan menampilkan pilihan yang lebih beragam dalam satu lokasi.

  1. Campaign Challenge Richeese Factory juga memanfaatkan konten user-generated (UGC) untuk memperkuat brand awareness mereka. Misalnya, dengan mengadakan tantangan makan Fire Chicken level 5 di media sosial.

Konten ini menjadi UGC yang memperkuat rasa FOMO (Fear of Missing Out) di kalangan penggemar kuliner. Selain itu, saat meluncurkan produk baru seperti Flying Chicken (ayam utuh pedas), mereka juga melibatkan food vlogger untuk menyebarluaskan awareness.

Langkah ini efektif untuk menarik perhatian audiens yang lebih luas dan meningkatkan engagement di media sosial.

  1. Fokus pada Kualitas Produk Di balik strategi pemasaran yang inovatif, Richeese Factory juga memastikan kualitas produk mereka tetap terjaga. Mereka menggunakan bahan-bahan berkualitas dan resep rahasia yang membuat cita rasa produk mereka semakin menggoda.

Selain itu, Richeese juga memperhatikan tampilan dan penyajian produk. Kemasan yang menarik dan penyajian yang apik turut mendukung branding mereka sebagai merek ayam goreng premium.

  1. Ekspansi Agresif Untuk memperluas jangkauan, Richeese Factory menerapkan strategi ekspansi yang agresif. Mereka tidak hanya membuka cabang di berbagai kota di Indonesia, tetapi juga merambah pasar Malaysia dengan membuka 10 gerai di sana.

Dengan jumlah outlet yang terus bertambah, Richeese Factory semakin dikenal luas dan mudah diakses oleh konsumen di berbagai wilayah.

  1. Membangun Loyalitas Pelanggan Richeese Factory juga fokus pada upaya membangun loyalitas pelanggan. Mereka memberikan pengalaman positif bagi konsumen, mulai dari kualitas produk, pelayanan yang ramah, hingga program-program menarik seperti promo dan loyalty program.

Dengan memastikan pelanggan merasa puas dan dihargai, Richeese Factory berhasil menciptakan pelanggan setia yang terus kembali dan merekomendasikan merek mereka.

Kesimpulannya, keberhasilan Richeese Factory dalam membangun brand ayam goreng lokal yang kompetitif tidak lepas dari strategi pemasaran yang inovatif dan holistik. Mulai dari penerapan konsep “Purple Cow”, inovasi menu, strategi store in store, kampanye kreatif, hingga fokus pada kualitas produk dan loyalitas pelanggan.

Strategi-strategi ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kuliner lainnya untuk mengembangkan merek yang kuat di tengah persaingan yang semakin ketat.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button