Berita

Wali Kota Makassar Siapkan Transformasi Pasar Tradisional Jadi Pasar Modern Mulai 2026

Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, berencana melakukan modernisasi pasar tradisional di wilayahnya. Terinspirasi dari konsep Pasar Mandiri Summarecon di Kecamatan Biringkanaya, Munafri ingin menciptakan pasar yang bersih, nyaman, dan ramah pengunjung tanpa meninggalkan identitas tradisional.

Dalam keterangannya, Munafri menyebut bahwa pasar tradisional yang dikembangkan oleh Summarecon Mutiara di Makassar menjadi inspirasi utama. Pasar tersebut berdiri di atas lahan 3.500 m² dengan bangunan seluas 500 m² dan menampung 40 tenant yang menjual kebutuhan pokok seperti sayuran, daging, buah-buahan, dan bahan pangan lainnya.

“Tadi pagi saya lihat pasar modern di Summarecon. Saya senang sekali, mudah-mudahan ini bisa diaplikasikan di pasar-pasar kita,” ujar Munafri di Balai Kota Makassar, Rabu (14/5/2025). Dikutip dari tribunnews.com

Menurutnya, penataan, sanitasi, dan kebersihan di Pasar Mandiri patut dijadikan contoh. Rencana adopsi pertama akan difokuskan pada revitalisasi Pasar Panakkukang di Jl Toddopuli. Ia juga menegaskan bahwa konsep ini harus menjadi role model, tanpa perlu mengacu ke pasar modern lain seperti di BSD.

“Kalau bisa kita terapkan, saya yakin sekali. Ini saya akan paksa untuk bikin. Kita punya contoh tepat di depan mata,” tegasnya.

Pemerintah Kota Makassar akan mendorong alokasi anggaran pembaruan pasar melalui APBD Pokok 2026. Sebelumnya, Munafri sempat menyoroti buruknya kondisi pasar tradisional saat inspeksi ke Pasar Panakkukang menjelang Lebaran, termasuk sanitasi dan pengelolaan limbah.

Revitalisasi ini sejalan dengan visi Pemkot Makassar yang mengedepankan kota unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan. Munafri juga menyoroti pentingnya menjadikan Pasar Terong sebagai prioritas karena perannya sebagai barometer harga eceran di kota.

“Saya ingin Pasar Terong jadi prioritas, sambil kita usulkan anggaran ke APBN dan siapkan dukungan APBD,” tambahnya.

Konsep pasar yang diusulkan adalah model “tradisional-modern” dengan sistem terbuka, bukan bangunan bertingkat. Fokusnya ada pada pencahayaan, sanitasi, sirkulasi pengunjung, dan kenyamanan.

“Pasar jangan dibangun seperti gedung bertingkat. Buat saja model hall, tinggal ditata penempatan kiosnya. Ini soal kenyamanan pengunjung,” jelasnya.

Tak hanya soal fisik, Munafri juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap produk pangan. Ia mengusulkan pelibatan Balai Karantina, Dinas Kesehatan, dan BPOM dalam sistem pengawasan agar produk yang dijual aman.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Arlin Ariesta, menyatakan akan mengajukan program revitalisasi pasar ke pemerintah pusat pada 2026. Sebelumnya, Disdag telah sukses merevitalisasi Pasar Sawah dan Pasar Cendrawasih dengan dukungan APBN.

“Kalau APBN, kami harus masukkan usulannya dulu. Untuk pembenahan rutin, itu kewenangan pengelola pasar, yaitu PD Pasar Makassar Raya,” ujar Arlin.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button