Berita

Eropa Dukung Produksi Beras Ramah Lingkungan di Jateng dan Jatim Lewat Program SWITCH-Asia

Surakarta – Uni Eropa melalui Program SWITCH-Asia Low Carbon Rice Project terus mendorong transformasi sektor pertanian Indonesia menuju praktik yang lebih ramah lingkungan. Proyek ini memberi dukungan teknis dan pendampingan kepada 150 penggilingan padi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan fokus pada penerapan teknologi pascapanen berbasis energi bersih.

Dalam proyek ini, penggilingan padi berbasis mesin diesel dialihkan ke sistem berbasis listrik hemat energi, yang bertujuan mengurangi emisi karbon, menekan biaya produksi, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku industri beras.

“Proyek ini membuktikan bahwa aksi iklim dan pertumbuhan ekonomi bisa berjalan beriringan,” ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (1/7). Dikutip dari antaranews.com

Chaibi menyebut Jawa Tengah memainkan peran kunci dalam proyek ini sebagai salah satu provinsi utama penghasil beras di Indonesia. Beberapa wilayah seperti Klaten, Sragen, dan Boyolali telah menjadi contoh penerapan penggilingan padi ramah lingkungan yang mampu memperkuat rantai nilai pertanian lokal sekaligus mendukung target mitigasi iklim nasional.

“Di Jawa Tengah, kami bersama para duta besar Eropa melihat langsung dampak nyata inovasi berkelanjutan: emisi yang lebih rendah, ekonomi pedesaan yang tangguh, dan kerja sama internasional yang semakin erat,” tambah Chaibi.

Pada Senin (30/6), delegasi Uni Eropa bertemu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta untuk mengevaluasi kemajuan program serta menjajaki kolaborasi lanjutan.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut positif inisiatif tersebut. Ia menyampaikan bahwa Jawa Tengah merupakan produsen beras terbesar kedua di Indonesia, menyuplai 18 persen kebutuhan beras nasional.

“Ekonomi kami sangat sehat. Kami siap memberikan fasilitas perizinan dan insentif pajak untuk mendorong investasi dalam proyek-proyek ekonomi hijau,” ujar Luthfi.

Proyek SWITCH-Asia ini diimplementasikan oleh organisasi nirlaba Preferred by Nature, bekerja sama dengan Perpadi (Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia) dan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP).

Dengan sinergi internasional ini, sektor pertanian padi Indonesia diharapkan semakin adaptif terhadap perubahan iklim, sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi hijau di pedesaan.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button