Gochujang Korea Halal atau Haram? Ini Fakta Lengkapnya
Halalkah Gochujang Korea – Fenomena Hallyu atau gelombang budaya Korea sudah lama masuk ke Indonesia. Dari drama, musik K-Pop, kosmetik, hingga makanan, semua terasa begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Namun, di balik euforia itu, ada satu hal penting yang sering terlupakan: kehalalan produk Korea yang kita konsumsi. Salah satunya adalah gochujang, saus pedas khas Korea yang semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Artikel ini akan membahas tuntas tentang apa itu gochujang, bagaimana proses pembuatannya, seperti apa rasanya, hingga apakah gochujang halal untuk dikonsumsi? Mari kita kupas satu per satu.
Apa Itu Gochujang?
Gochujang adalah pasta cabai fermentasi khas Korea yang telah ada sejak akhir abad ke-16, tepatnya di era Dinasti Joseon. Kata “gochu” berarti cabai, sementara “jang” berarti bumbu atau pasta. Gochujang menjadi bahan wajib dalam banyak masakan Korea karena memberikan rasa pedas, gurih, sedikit manis, dan beraroma khas.
Bahan Utama Gochujang
Biasanya, gochujang dibuat dari:
- Beras ketan
- Bubuk cabai merah Korea
- Pasta kedelai
- Sirup jagung atau pemanis lain
- Bawang putih
- Garam
Bahan-bahan tersebut difermentasi dalam waktu tertentu untuk menghasilkan cita rasa yang kompleks.
Rasa Khas Gochujang yang Bikin Ketagihan
Salah satu alasan gochujang begitu digemari adalah rasa pedasnya yang tidak sekadar pedas. Ada sensasi manis, asam, dan gurih yang membuatnya berbeda dari sambal atau pasta cabai biasa. Proses fermentasi inilah yang memberikan keunikan rasa gochujang.
Gochujang Digunakan untuk Masakan Apa Saja?
Bagi kamu pecinta drama Korea, pasti sering melihat gochujang muncul di berbagai adegan. Saus ini sangat serbaguna dan digunakan di banyak hidangan, seperti:
- Tteokbokki (kue beras pedas)
- Bibimbap (nasi campur khas Korea)
- Kimchi bokkeum (tumis kimchi)
- Gochujang jjigae (sup pedas)
- Bulgogi (daging panggang)
- Ayam goreng pedas Korea
Selain itu, gochujang juga sering digunakan sebagai bumbu marinasi daging, campuran salad, bahkan penyedap saat makan mie dingin (naengmyeon).
Halal atau Haram? Ini Titik Kritis Gochujang
Secara bahan dasar, gochujang sebenarnya terbuat dari bahan nabati seperti cabai, beras ketan, dan kedelai. Namun, yang menjadi perdebatan adalah proses fermentasinya.
Mengapa Bisa Jadi Haram?
- Beberapa pabrik di Korea menambahkan alkohol (etanol) untuk mempercepat fermentasi atau menjaga daya tahan produk.
- Ada juga yang menggunakan produk hewani non-halal, misalnya kaldu daging babi atau sapi yang tidak disembelih sesuai syariat Islam.
Penjelasan dari LPPOM MUI
Dikutip dari halalmui.org, Ir. Muti Arintawati, M.Si, Direktur Utama LPPOM MUI, mengatakan bahwa gochujang yang melalui fermentasi alami tanpa tambahan bahan haram tidak termasuk produk haram. Gochujang tidak sama dengan minuman beralkohol (khamr), meskipun melalui proses fermentasi.
Namun, jika dalam prosesnya ditambahkan khamr atau bahan hewani yang tidak halal, maka gochujang tersebut menjadi tidak halal dikonsumsi.
Bagaimana Cara Memastikan Gochujang Halal?
Bagi umat Muslim yang ingin menikmati masakan Korea tanpa rasa was-was, berikut tipsnya:
- Pilih produk bersertifikat halal MUI – Kamu bisa mengeceknya di www.halalmui.org.
- Baca komposisi dengan teliti – Hindari produk yang mencantumkan kandungan alkohol atau bahan mencurigakan.
- Beli dari distributor resmi yang sudah terjamin keamanannya.
- Gunakan alternatif lokal – Saat ini, beberapa produsen di Indonesia sudah membuat gochujang halal.
Kesimpulan: Bisa Makan Gochujang Asal Bijak Memilih
Gochujang memang memberikan sensasi rasa yang unik dan membuka selera makan, terutama bagi pencinta masakan Korea. Namun, sebagai konsumen Muslim, kita perlu lebih cermat memilih produk agar tetap sesuai dengan tuntunan syariat.
Selama kamu memilih produk yang sudah jelas bersertifikat halal, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jadi, kamu tetap bisa menikmati tteokbokki pedas atau bibimbap favoritmu tanpa rasa was-was!
