BPJPH Ajak Kolaborasi Lintas Sektor Perkuat Produk Halal Berorientasi Ekspor

Jakarta – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Afriansyah Noor mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem produk halal yang berkelanjutan dan berorientasi ekspor.
“Semua kementerian dan lembaga harus bersatu padu. Kita perlu memastikan masyarakat, yang mayoritas Muslim, terlindungi dari produk-produk impor yang belum terjamin kehalalannya. Jadi, halal bukan sekadar alat pemasaran,” tegas Afriansyah di Jakarta, Sabtu (23/8). Dikutip dari republika.co.id
Ia menilai, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari keterbatasan pemahaman, akses hingga daya saing dalam mengembangkan produk halal. Karena itu, sinergi antar lembaga dinilai penting agar UMKM halal tidak hanya tumbuh di pasar domestik, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor.
Afriansyah juga menekankan bahwa sertifikasi halal tidak boleh dipandang sebatas kewajiban administratif. “Sertifikasi adalah langkah strategis untuk melindungi masyarakat sekaligus memperkuat daya saing produk halal Indonesia,” ujarnya.
Dukungan penguatan ekosistem halal juga datang dari Bank Indonesia (BI). Kepala Kantor Perwakilan BI Kepulauan Riau, Rony Widijarto Purubaskoro, menyebut pihaknya telah menjalankan sejumlah langkah nyata bersama pelaku usaha, lembaga keuangan, hingga perguruan tinggi.
Menurutnya, BI mendorong literasi dan pendampingan sertifikasi halal, pengembangan rantai nilai industri halal, digitalisasi pemasaran produk, hingga perluasan akses pembiayaan. “Dengan itu, wisatawan mancanegara diharapkan juga dapat menikmati berbagai produk halal Indonesia,” kata Rony.
Ia menambahkan, melalui kegiatan pendampingan tersebut, pelaku usaha bisa memahami pentingnya sertifikasi halal, strategi branding, serta inovasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing produk di kancah global.