Bosan Aturan Marketplace? Waktunya Punya Website Sendiri

Saatnya Punya Web Jualan Sendiri – Jujur aja, kamu pernah nggak merasa deg-degan waktu denger kabar Tokopedia dan TikTok Shop akhirnya digabung? Saya juga.
Waktu itu, saya punya teman yang udah jualan bertahun-tahun di Tokopedia. Tiba-tiba, pas sistem berubah, dia panik. Akun susah diakses, orderan sepi, dana ngendon sampai seminggu, dan… yang paling nyesek, omzet anjlok.
Makanya, di artikel ini saya mau ngobrol santai soal pentingnya punya website toko online sendiri—nggak harus canggih-canggih banget kok. Yang penting kamu mulai punya “rumah” sendiri buat jualan. Karena percaya deh, terlalu bergantung sama platform luar itu risikonya tinggi banget.
Kisah Nyata di Balik Integrasi Tokopedia dan TikTok Shop
Mungkin kamu juga ngalami. Setelah TikTok pegang kendali atas Tokopedia, semua berubah. Bukan cuma tampilannya, tapi sistem di belakang layar juga beda banget.
Beberapa hal yang sering dikeluhkan seller:
- Produk nggak bisa dikirim secara instan.
- Aplikasi seller center cuma bisa diakses di desktop, ribet banget!
- Dana penjualan tertahan sampai 7 hari.
- Ada juga yang kehilangan akses ke akun.
- Terus, omzet turun drastis padahal traffic sebelumnya bagus.
Kamu bisa bayangkan, kalau jualan kamu cuma bergantung ke satu platform dan tiba-tiba ada perubahan sepihak, hasil kerja kerasmu bisa hilang begitu saja.
Marketplace Emang Enak, Tapi Rentan
Saya bukan anti marketplace ya. Marketplace itu oke banget buat mulai jualan. Tapi, kita juga harus sadar: kita nggak punya kendali penuh di sana. Aturan bisa berubah kapan aja, dan kita nggak bisa protes kalau tiba-tiba “digusur”.
Dan ini bukan cuma soal Tokopedia. Siapa tahu besok Shopee, Blibli, atau Lazada juga bikin aturan baru yang malah nyusahin seller kecil kayak kita.
BACA JUGA: Marketplace vs Website: Mana yang Terbaik untuk Bisnis Online Anda?
Kenapa Harus Punya Website Sendiri?
Saya nggak bilang kamu harus langsung cabut dari marketplace. Tapi, mulai punya toko cadangan itu langkah bijak. Yuk, kita bahas kenapa website itu penting:
1. Bebas Ngatur Sesuka Hati
Di marketplace, desain toko kita mirip semua. Tapi kalau punya website sendiri, kamu bisa bikin tampilan yang sesuai branding kamu. Warna, font, gaya bahasa—semuanya kamu yang pegang.
2. Nggak Ada Komisi Potongan
Di marketplace, kadang potongannya bisa 10–20%. Kalau di website sendiri? Semua keuntungan masuk ke kamu. Bahkan kamu bisa kasih diskon lebih besar tanpa khawatir rugi.
3. Data Pelanggan Jadi Milik Kamu
Ini penting banget! Di website, kamu bisa kumpulin email, nomor WA, histori belanja pelanggan. Jadi kamu bisa promosi langsung tanpa harus bayar iklan mahal.
4. Website Nggak Tiba-Tiba Ditutup
Selama kamu bayar domain dan hosting, website kamu nggak akan tiba-tiba lenyap. Aman banget buat jangka panjang.
Tantangan Punya Website dan Cara Menyiasatinya
Oke, saya tahu bikin website itu nggak segampang bikin akun marketplace. Tapi, semuanya bisa diakali kok.
1. Masalah Modal
Domain, hosting, desain… kedengarannya mahal ya? Tapi sekarang udah banyak kok penyedia domain dan hosting harga terjangkau UMKM. Gunakan CMS seperti wordpress agar mudah mengelolanya. Gunakan desain simpel, gambar ringan, dan fitur CDN (Content Delivery Network) agar website cepat diakses, meskipun koneksi internet lambat.
2. Nggak Jago Teknologi? Tenang
Nggak semua orang ngerti coding. Tapi tenang, kamu nggak perlu bisa bikin website dari nol. Banyak banget template yang tinggal pakai. Bahkan kalau kamu butuh bantuan, ada banyak freelancer lokal yang bisa bantu dengan harga terjangkau.
Kuncinya, jangan malu bertanya dan belajar pelan-pelan.
3. Logistik dan Pembayaran? Bisa Diatur
Dulu saya pikir ribet urus pengiriman sendiri. Tapi ternyata ada solusi. Banyak plugin atau sistem yang bisa langsung hubungin JNE, J&T, SiCepat, Paxel, dll. Bahkan sistem pembayaran juga bisa langsung pakai QRIS atau Midtrans. Gampang kok.
Strategi Aman: Tetap di Marketplace Sambil Bangun Website
Saya selalu bilang ke teman-teman, nggak usah langsung pindah total ke website. Coba jalan paralel aja:
Langkah 1: Mulai dari Landing Page
Nggak perlu langsung toko online full. Bikin halaman simpel dulu, isinya info produk, nomor WhatsApp, dan sedikit cerita tentang bisnis kamu. Ini udah cukup buat mulai.
Langkah 2: Tambah Katalog Produk
Kalau respon bagus, tambahkan katalog produk, harga, foto, dan fitur “beli sekarang”.
Langkah 3: Bangun Toko Lengkap
Terakhir, kalau udah mantap, bangun sistem checkout lengkap, pilihan ongkir, dan metode pembayaran otomatis.
Selama proses ini, kamu masih bisa aktif di marketplace. Tapi perlahan, arahkan pelanggan ke website kamu.
Promosiin Website Kamu? Gampang Banget
Sekarang ada banyak cara promosi murah tapi efektif:
- Gunakan kata kunci lokal di SEO. Misalnya “jual batik Pekalongan” atau “kue kering khas Makassar”.
- Pakai Google Ads atau Meta Ads dengan budget kecil.
- Kolaborasi sama influencer lokal yang followers-nya beneran aktif.
- Ajak pelanggan marketplace kamu follow website. Bisa lewat kartu ucapan, kemasan produk, atau QR code.
Manfaat Tambahan: Data Pelanggan Buat Promosi Ulang
Kalau kamu punya data pelanggan (email atau nomor HP), kamu bisa:
- Kirim katalog atau promo lewat WhatsApp
- Kasih diskon buat pembelian berikutnya
- Ajak mereka ikutan program loyalitas atau giveaway
Semua ini bisa bantu menjaga pembeli tetap balik lagi ke toko kamu.
Kesimpulan: Marketplace Itu Bagus, Tapi Jangan Bergantung Penuh
Dari pengalaman banyak seller, terutama setelah migrasi Tokopedia ke TikTok Shop, kita bisa belajar bahwa bergantung 100% ke satu platform itu berbahaya.
Marketplace bisa berubah kapan saja, dan kamu nggak punya kuasa di dalamnya. Tapi kalau punya website sendiri, kamu:
✅ Punya kontrol penuh
✅ Bisa ngatur margin sendiri
✅ Punya akses ke data pelanggan
✅ Bisa promosi sesuka hati
✅ Lebih aman untuk jangka panjang
Ayo Mulai Sekarang
Kalau kamu masih bingung, mulai aja dulu. Nggak harus langsung sempurna. Coba dulu bikin halaman kecil untuk toko kamu. Mulai dari hal kecil bisa jadi langkah besar buat kemandirian bisnis kamu.
Mau coba? Kamu bisa menghubungi usaha muslim. Kamu tidak perlu memikirkan copywriting. Siapkan saja data yang kamu ingin tuangkan di web. Sisanya serahkan kepada kami 😊