Berita

Keunggulan Pendidikan Vokasi dalam Membangun Daerah

USAHAMUSLIM, Makassar – Pendidikan vokasi terus menunjukkan keunggulannya sebagai pilihan strategis dalam mencetak lulusan siap kerja, dibandingkan dengan pendidikan sarjana. Hal ini menjadi sorotan utama dalam podcast inspiratif bertajuk “Peran Pendidikan Tinggi Vokasi pada Pembangunan Daerah” bagian kedua, yang diselenggarakan oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Politeknik Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara, bekerja sama dengan Fajar National Network.

Pada sesi kali ini, diskusi difokuskan pada tema “Kolaborasi Dunia Usaha dan Pendidikan Vokasi untuk Pengembangan Tenaga Kerja”. Dua narasumber, yakni Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulselbar, Arief R Pabettingi, dan Komisaris PT Fajar National Network, Faisal Syam, hadir untuk berbagi pandangan.

Lulusan Vokasi Lebih Siap Kerja

Arief R Pabettingi menjelaskan bahwa masa studi di Politeknik yang lebih singkat dibandingkan sarjana menjadi keunggulan tersendiri. Dengan hanya tiga tahun atau enam semester, lulusan politeknik dinilai langsung siap menghadapi dunia kerja, berbeda dengan lulusan S1 yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mempersiapkan diri.

“Kenapa itu politeknik dibentuk karena kalau S1 itu butuh empat tahun dan dia belum siap untuk dunia kerja. Sedangkan politeknik 6 semester tiga tahun itu siap kerj,” ungkap Arief. Dikutip dari fajar.co.id

Ia juga menekankan pentingnya kehadiran lulusan politeknik bagi dunia usaha di Sulawesi Selatan, terutama di sektor-sektor strategis seperti logistik, perdagangan, dan rantai pasok. “Para pelaku usaha di Sulawesi Selatan memang membutuhkan lulusan dari politeknik,” tambahnya.

Dukungan Pemerintah untuk Lulusan Vokasi

Arief juga mengapresiasi peran pemerintah dalam mendukung penyerapan lulusan politeknik, khususnya di kawasan industri. Menurutnya, berbagai upaya terus dilakukan untuk memastikan lulusan pendidikan vokasi dapat terserap maksimal di pasar kerja.

“Pemerintah, dalam berbagai pertemuan, tidak pernah berhenti mendorong agar lulusan politeknik bisa langsung bekerja, terutama di kawasan industri,” jelasnya.

Peran Vokasi dalam Mendukung Target Pemerintah

Sementara itu, Faisal Syam menyoroti target besar pemerintahan kabinet Prabowo Subianto dalam lima tahun ke depan, termasuk swasembada pangan, energi, dan air.

“Pemerintah telah menetapkan target untuk lima tahun ke depan, yaitu mencapai swasembada pangan, energi, dan air. Ini adalah tantangan besar yang membutuhkan peran aktif pendidikan vokasi,” ujar Faisal.

Ia menekankan pentingnya kajian mendalam untuk menentukan kontribusi perguruan tinggi vokasi dalam mendukung program-program strategis tersebut.

Media sebagai Jembatan

Faisal juga menyoroti peran media dalam memperkuat hubungan antara pendidikan vokasi dan dunia kerja. Menurutnya, media harus menjadi penghubung yang membantu lulusan vokasi mendapatkan akses lebih luas ke peluang kerja.

“Media harus berperan sebagai jembatan bagi lulusan pendidikan vokasi agar mereka bisa lebih mudah terserap di dunia kerja,” pungkasnya.

Dengan berbagai upaya ini, pendidikan vokasi semakin menunjukkan potensinya sebagai motor penggerak pembangunan daerah dan peningkatan daya saing tenaga kerja lokal.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button