Inspirasi

Bangkit Tanpa Riba! Kisah Sukses K-Cunk Motor

Kisah Inspiratif Kacung Motor: Dari Kebangkrutan karena Riba hingga Sukses Punya Ribuan Kendaraan

Siapa sangka, seorang pria yang sempat bangkrut karena terjerat riba kini mampu membangun kerajaan bisnis otomotif tanpa utang bank, dan bahkan rutin menunaikan zakat hingga miliaran rupiah setiap tahun. Dialah Suryono Hadi Pranoto, pemilik Kacung Motor, sosok inspiratif di balik kesuksesan bisnis jual beli motor dan mobil yang kini telah berkembang pesat.

Awal Perjalanan: Dari Nol dan Tanpa Privilege

Suryono lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai kuli batu, sementara ibunya menganyam bambu untuk kebutuhan sehari-hari. Ia bahkan tidak menyelesaikan pendidikan SMA karena keterbatasan biaya, dan memutuskan merantau ke Kalimantan di usia muda untuk mencari nafkah.

Ia sempat bekerja sebagai penyedia tenaga kerja ke daerah-daerah terpencil dan pernah memberangkatkan ratusan pekerja ke Taiwan serta Kalimantan. Namun perjalanan tidak selalu mulus. Berbagai usaha yang ia rintis—dari jualan durian hingga cengkeh—gagal total. Puncaknya, ia sempat mencoba peruntungan dalam bisnis mobil, namun akhirnya harus menelan pil pahit karena bangkrut akibat bunga pinjaman bank yang mencekik.

Titik Balik: Kebangkrutan Akibat Riba

Tahun 2010 menjadi momen paling gelap dalam hidupnya. Setelah mencoba usaha di berbagai sektor, ia nekat meminjam uang dari bank untuk membangun bisnis mobil. Namun karena kurang pengalaman, ia justru kehilangan semuanya. Modal habis, utang menumpuk, dan bahkan rumah tangganya pun retak. Istrinya memutuskan untuk tidak kembali bersamanya setelah kembali bekerja ke Taiwan.

Inilah titik balik yang membuka mata Suryono. Ia mulai menyadari bahwa sistem riba bukanlah jalan keluar, melainkan jebakan yang membawanya ke jurang kehancuran. Ia pun bertekad untuk bangkit, kali ini tanpa riba.

Hijrah Finansial: Bangkit Tanpa Utang

Dengan tekad bulat, Suryono mengumpulkan dana Rp25 juta untuk mengejar istrinya ke Taiwan dan sekaligus mencari peruntungan di sana. Modalnya didapat dari pinjaman kecil-kecilan, bahkan dari orang-orang yang nyaris tak mengenalnya. Dalam waktu dua tahun, ia mampu melunasi semua utangnya dan mengumpulkan modal sekitar Rp40 juta untuk kembali membangun bisnisnya.

Yang menarik, semua ini dilakukan tanpa meminjam ke bank. Ia bekerja keras di Taiwan, sambil belajar tentang mobil, harga pasar, dan strategi jual beli lewat platform seperti OLX dan TokoBagus.

Lahirnya Kacung Motor

Setelah kembali ke Indonesia, Suryono mulai merintis kembali usahanya dari nol. Dengan modal minim, ia mulai berjualan motor bekas, kemudian merambah ke mobil. Showroom pertamanya hanya berisi belasan unit motor, namun dari situlah cikal bakal Kacung Motor terbentuk.

Ia membangun usahanya dengan prinsip kejujuran dan keberkahan. Tanpa riba, tanpa utang bank, dan dengan niat berbagi lewat zakat dan sedekah. Kini, Kacung Motor bukan hanya dikenal sebagai showroom besar, tetapi juga sebagai perusahaan yang konsisten menyalurkan zakat hingga miliaran rupiah tiap tahun.

Zakat sebagai Kunci Keberkahan

Bagi Suryono, zakat bukan sekadar kewajiban, tapi kunci keberkahan bisnis. Ia menyebut bahwa sebagian besar keberhasilan Kacung Motor justru datang setelah ia istiqamah menunaikan zakat dan memperbanyak sedekah. Ia percaya bahwa meninggalkan riba dan memurnikan niat usaha karena Allah adalah fondasi utama dalam meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

Meski tak mengumumkan jumlah pasti zakatnya ke publik, Suryono menyebut bahwa zakat yang ia keluarkan mencapai miliaran rupiah tiap tahun, dan itu sudah menjadi komitmen perusahaan. Penyalurannya pun bisa dicek langsung oleh siapa pun di kantornya, sebagai bentuk transparansi.

Rahasia Sukses Kacung Motor

  1. Tidak berhutang ke bank: Kacung Motor tumbuh tanpa riba. Setelah pengalaman pahit bangkrut karena utang, Suryono berjanji tak akan lagi menyentuh pinjaman berbunga.
  2. Konsisten menunaikan zakat: Suryono percaya bahwa zakat membawa keberkahan dan meluaskan rezeki.
  3. Belajar dari kegagalan: Ia tak malu mengakui bahwa pengalamannya dulu—gagal, ditinggal istri, bahkan dihina—adalah bekal untuk tumbuh lebih kuat.
  4. Fokus pada kejujuran dan niat baik: Dalam setiap transaksi, ia menjaga amanah agar kepercayaan pelanggan tetap terjaga.

Inspirasi bagi Pengusaha Muslim

Kisah Kacung Motor dan Suryono Hadi Pranoto adalah cerminan nyata bahwa kesuksesan bisa diraih tanpa riba. Bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Dan bahwa zakat dan sedekah adalah kunci keberkahan bisnis.

Bagi kamu yang sedang membangun usaha, kisah ini bisa menjadi bahan renungan. Jangan menyerah saat jatuh, dan jangan tergoda mencari jalan pintas dengan riba. Usaha yang berkah akan tumbuh walaupun dimulai dari nol.

“Kalau dunia harus dikejar, akhirat harus lebih dikejar,” ujar Suryono. Sebuah prinsip yang kini mengantarkannya pada keberhasilan, bukan hanya di dunia, tapi juga menata bekal untuk akhirat.

Kisah Suryo Hadi Pranoto adalah bukti nyata bahwa kebangkrutan bukan akhir dari segalanya, bahkan bisa jadi awal kesuksesan. Asal kamu siap berubah, siap kerja keras, dan siap menjalankan bisnis dengan cara yang benar, insyaAllah jalannya terbuka.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button