Bank Muamalat Perkuat Sinergi dengan Kampus Islam untuk Bangun Ekosistem Ekonomi Syariah Berkelanjutan

Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terus memperluas kolaborasi strategis dengan berbagai kampus Islam di Tanah Air sebagai langkah nyata membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan. Salah satunya melalui kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (UMI) dalam rangkaian Synergy Roadshow 2025 wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua).
Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono, menyatakan bahwa kolaborasi dengan lembaga pendidikan Islam merupakan bagian penting dalam memperkuat fondasi ekonomi syariah dari lingkungan akademik.
“Pendidikan adalah investasi besar untuk membentuk bangsa yang bermartabat. Kami memahami pentingnya pendidikan Islam yang berkualitas sebagai perwujudan maqashid syariah, yakni menjaga kecerdasan dan keberlanjutan generasi,” ujar Imam dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (5/10/2025). Dikutip dari republika.co.id
Dalam sinergi ini, Bank Muamalat menyediakan berbagai layanan perbankan untuk dua institusi tersebut, antara lain akun virtual dan tabungan bagi Unismuh Makassar, serta akun virtual dan kartu ATM co-branding untuk Yayasan Wakaf UMI.
Imam menegaskan bahwa kerja sama ini tidak sekadar penyediaan layanan keuangan, tetapi juga bagian dari upaya membangun ekosistem ekonomi syariah yang terintegrasi antara sektor pendidikan, sosial, dan keuangan.
“Sektor keuangan syariah dan pendidikan saling terhubung. Keduanya memiliki nilai dasar Islam yang sama untuk melahirkan generasi cerdas dan berakhlak mulia,” jelasnya.
Sebagai bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat memiliki ekosistem lengkap untuk mendukung pendidikan, mulai dari Muamalat Institute untuk pelatihan SDM, DPLK Syariah Muamalat, hingga Baitulmaal Muamalat (BMM) yang berperan sebagai lembaga amil zakat dan nazir wakaf nasional.
Rektor Unismuh Makassar, Abd Rakhim Nanda, menyambut positif kolaborasi ini.
“Kolaborasi ini mendukung pendidikan Islam yang berkelanjutan. Unismuh percaya ilmu, teknologi, dan ukhuwah menjadi sarana memajukan peradaban menuju masyarakat sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Masrurah Mokhtar, menilai sinergi ini sebagai bukti semangat inovasi dan kepeloporan dua lembaga yang sama-sama menjadi pionir di bidangnya.
“Semoga semangat pelopor dan inovator membuat sinergi ini semakin produktif. Selama ikhtiar ditujukan untuk kemajuan umat, hasilnya insyaAllah penuh keberkahan,” ucapnya.
Kegiatan Synergy Roadshow 2025 sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Bank Muamalat. Agenda ini menjadi forum komunikasi antara manajemen pusat dan pimpinan cabang di tujuh region dan lima kota besar: Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, dan ditutup di Makassar.
Dari sisi kinerja, sepanjang semester pertama 2025 Bank Muamalat mencatat hasil positif setelah melakukan refocusing bisnis ke segmen ritel. Pembiayaan konsumer tumbuh hingga Rp3,4 triliun, dengan produk andalan seperti Prohajj Plus, Multiguna, KPR iB Hijrah, dan Solusi Emas Hijrah. Total pembiayaan mencapai Rp17,5 triliun, DPK Rp44,8 triliun, total aset Rp60,6 triliun, dan laba sebelum pajak Rp10,8 miliar per 30 Juni 2025.
“InsyaAllah transformasi bisnis kami berjalan di jalur yang tepat. Kami bertekad menumbuhkan bisnis secara sehat dan berkelanjutan,” kata Imam.
Selain memperkuat bisnis, Bank Muamalat kini menginternalisasi lima simpul maqashid syariah dalam aktivitasnya, mencakup peningkatan iman, perlindungan terhadap jiwa dan lingkungan (people and planet), peningkatan kecerdasan finansial, keberlanjutan generasi melalui ekonomi hijau, serta peningkatan kesejahteraan umat.
“Itulah sebabnya kami meneguhkan visi baru ‘Menjadi Jalan Hijrah Menuju Berkah’. Visi ini menjadi kompas kami untuk mencapai maqashid syariah dan kembali ke khittah,” tutup Imam.