AdvertorialProfil Usaha

Coto Makkah, Coto Makassar Cita Rasa Timur Tengah

USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Bila menyebut Coto, maka bayangan kita langsung tertuju pada hidangan kuliner berkuah santan yang merupakan salah satu makanan tradisional khas Makassar, Sulawesi Selatan.

Coto Makassar ini konon dahulu kala merupakan hidangan istimewa di kalangan istana kerajaan Gowa, terutama untuk menyambut tamu kerajaan.

Kini hidangan yang diracik dengan 40 jenis bumbu rempah ini, bisa dijumpai di mana saja dan telah menjadi kuliner khas warga Sulawesi Selatan, bahkan Nusantara, sehingga pada tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan Coto Makassar sebagai Warisan Budaya Nasional untuk kategory “Tak Benda”.

Karena banyaknya bumbu yang digunakan, yakni 40 (empat puluh) jenis rempah Indonesia, sehingga bumbu untuk Coto Makassar kemudian disebut pula Ampah Patang Pulo.

Namun ada satu warung Coto yang nampaknya menggunakan lebih dari 40 jenis rempah Nusantara, yakni Coto Makkah di bilangan Jalan Sulawesi No. 94 Makassar. coto, daging, sapi, sehat, habbattusauda, minyak zaitun, kerbau, makkah, makassar

Kepada usahamuslim.id, pemilik warung Coto Makkah, Sugianto mengaku mencampurkan habbatussaudah dan minyak zaitun ke dalam racikan bumbu Coto yang dia jajakan.

“Ya, kita tidak sekedar menawarkan cita rasa yang enak, tapi sekaligus kita ingin menyajikan makanan yang menyehatkan, ” ujarnya.

Selain bumbunya, dirinya juga mengaku menggunakan daging sapi dan daging kerbau beserta jeroannya.

“Daging yang kita gunakan sebagian adalah daging lokal, juga ada yang kami impor dari luar, antara lain dari Australia, Amerika bahkan dari Saudi Arabia, “ungkapnya.

Meski menggunakan daging impor, dirinya menjamin kehalalan dari hidangan kulinernya itu.

Ditanya mengenai asal usul nama “Makkah”, ayah dengan lima anak ini menjelaskan bahwa usaha kuliner yang dia jalankan itu merupakan usaha bersama dengan salah seorang sahabatnya yang pernah bermukim di Mekkah, Arab Saudi dan sempat membuka usaha warung Coto Makassar di sana.

“Jadi dari situlah asal usul nama warung kita ini, selain karena bumbunya yang juga menggunakan bumbu asal Timur Tengah itu tadi,” jelasnya.

Dalam meracik hidangan cotonya, Sugianto atau yang akrab disapa ‘Pak Tong’ ini menyajikan hidangan cotonya dengan isi daging serta jeroan sapi dan kerbau yang telah direbus lama, sehingga terasa empuk dan bumbunya meresap merata.

Bukan hanya itu, olahan jeroan dan daging sapi tersebut kemudian dicampurkan dengan kuah santan gurih dan bumbu habbatussaudah serta minyak zaitun yang menyegarkan.

Coto Makkah yang bisa dijangkau dengan mudah di jalan Sulawesi ini akan makin enak disantap dengan ketupat, buras atau nasi.

coto, daging, sapi, sehat, habbattusauda, minyak zaitun, kerbau, makkah, makassar

Sugianto menyebutkan, di warung coto miliknya, penikmat coto bisa memesan coto dengan menggunakan isi daging sapi atau daging kerbau, baik lokal maupun impor.

“Di warung Coto Makkah ini kami menyiapkan isi daging dan jeroan, atau campuran keduanya, tergantung selera dari pengunjung warung kami,” bebernya. (UM/Khairil Anas)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button