Wamentan Dorong Peternak Manfaatkan Kotoran Sapi Jadi Energi Terbarukan

Jakarta — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak para pelaku usaha peternakan di Indonesia untuk mengubah cara pandang terhadap limbah kotoran sapi. Dalam kunjungannya ke fasilitas biogas milik PT Greenfields Dairy Indonesia di Blitar, Jawa Timur, ia menekankan bahwa limbah yang selama ini dianggap sebagai beban justru bisa menjadi solusi energi ramah lingkungan.
“Limbah letong atau kotoran sapi adalah masalah lama di dunia peternakan. Alhamdulillah, kini sudah ada fasilitas pengolahan limbah seperti yang dimiliki Greenfields. Dengan proses fermentasi, limbah tersebut bisa menjadi biogas untuk pembangkit listrik dan kebutuhan rumah tangga,” ujar Wamentan yang akrab disapa Mas Dar, dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (2/8/2025). Dikutip dari antaranews.com
Fasilitas milik Greenfields ini disebut sebagai yang terbesar di sektor peternakan sapi perah di Indonesia, dengan kapasitas mencapai 12.000 meter kubik. Setiap hari, limbah dari sekitar 10.000 ekor sapi diolah menjadi gas, pupuk organik, dan bahan kandang bernilai jual.
“Ini bagian dari transformasi pertanian kita menuju sistem yang modern dan berkelanjutan. Saya harap, model Greenfields ini bisa direplikasi di berbagai daerah lain,” kata Mas Dar.
Ia juga menyinggung pentingnya kemandirian industri susu nasional, terutama dalam mendukung program prioritas pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 82,9 juta siswa. Mas Dar menekankan perlunya mendorong produksi susu lokal agar tidak terus bergantung pada impor.
“Susu akan menjadi pasar yang besar. Maka harus dipastikan susu yang dikonsumsi anak-anak adalah produk lokal. Greenfields telah menunjukkan contoh kemitraan yang kuat dengan peternak di Blitar, Malang, dan Pasuruan,” tambahnya.
Senada dengan Wamentan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menilai bahwa integrasi pengelolaan limbah dengan energi terbarukan merupakan langkah strategis menuju peternakan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Inisiatif seperti ini sangat kami dukung. Selain menyelesaikan persoalan limbah, ini juga berkontribusi pada ketahanan energi nasional. Ini adalah bagian dari transisi menuju sistem peternakan yang hijau dan bernilai ekonomi tinggi,” tutur Agung.
CEO Greenfields Indonesia, Akhil Chandra, menegaskan komitmen perusahaan dalam menjalankan produksi susu yang berwawasan lingkungan. “Fasilitas biogas ini memperkuat dedikasi kami terhadap keberlanjutan, dengan memanfaatkan limbah menjadi energi, sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.