Kaltara Sharia Festival 2025 Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah di Wilayah Perbatasan

Tanjung Selor – Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah melalui gelaran Kaltara Sharia Festival (KaShaFa) 2025. Festival yang berlangsung selama dua hari, 24–25 Juni 2025, di Aula Kantor Gubernur Kaltara ini menjadi puncak dari serangkaian kegiatan ekonomi syariah yang telah digelar sejak Maret lalu.
Dengan mengangkat tema “Ekonomi dan Keuangan Syariah yang Inklusif untuk Pertumbuhan Ekonomi Kaltara yang Berkelanjutan”, KaShaFa 2025 diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi melalui Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), serta mendapat dukungan dari berbagai mitra strategis.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara, Hasiando G. Manik, menegaskan bahwa KaShaFa bukan sekadar festival, melainkan upaya konkret memperkuat ekonomi umat dan membuka akses pasar global bagi UMKM halal di wilayah perbatasan.
“Kaltara memiliki posisi strategis sebagai gerbang perbatasan Indonesia-Malaysia. KaShaFa adalah bukti nyata pembangunan ekosistem halal yang inklusif,” ujar Hasiando. Dikutip dari jurnalborneo.com.
Ragam Kegiatan dan Capaian Signifikan
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan unggulan, seperti bazar UMKM halal, business matching pembiayaan syariah, serta layanan pojok sertifikasi halal yang melibatkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan LPPOM MUI. Tak ketinggalan, seminar bertema “UMKM Halal Go Global” turut membahas strategi ekspor produk halal lokal ke pasar internasional.
Festival ini juga diramaikan dengan Festival Literasi Syariah, yang melibatkan lebih dari 250 peserta, serta kompetisi bertema ekonomi syariah seperti lomba dakwah, konten digital, pesantren unggulan, dan ziswaf. Kegiatan ini turut dimeriahkan oleh penampilan musisi Ozane Bill serta kehadiran Chef Degan, juri MasterChef Indonesia.
Secara keseluruhan, KaShaFa 2025 mencatat pencapaian signifikan:
-
Total transaksi UMKM halal: Rp2,6 miliar
-
Pembiayaan syariah: Rp9,97 miliar
-
Sertifikat halal yang diterbitkan: 1.466 unit
-
Adopsi QRIS: 60% dari total transaksi
-
Indeks literasi ekonomi syariah Kaltara: 70%, melampaui rata-rata nasional sebesar 42,84%
Pilar dan Harapan Masa Depan
Menurut Hasiando, KaShaFa dibangun di atas tiga pilar utama: Sharia Fair, Sharia Forum, dan Sharia Competition. Di dalamnya, terdapat berbagai program seperti pasar murah hasil kolaborasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), pelatihan sertifikasi halal, dan lomba mewarnai anak-anak.
“KaShaFa adalah platform konkret untuk mengakselerasi ekosistem syariah berbasis literasi, pembiayaan, digitalisasi, dan penguatan kelembagaan. Kami optimistis Kaltara dapat menjadi provinsi halal unggulan nasional,” tambah Hasiando.
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A. Paliwang, yang hadir dalam pembukaan acara, menyebut penguatan ekonomi syariah sebagai strategi kunci dalam menjaga ketahanan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Ia mencatat, ekonomi Kaltara tumbuh 4,06% secara tahunan pada triwulan I 2025.
“Pertumbuhan ini harus inklusif dan berkelanjutan. Ekonomi syariah membuka ruang pemberdayaan bagi UMKM, perempuan, dan komunitas syariah,” ungkap Gubernur.
Zainal juga mengapresiasi peran BI dan seluruh pihak yang mendukung KaShaFa. Ia menyebut festival ini sebagai “ladang subur” bagi pengembangan industri halal dan ekonomi umat, khususnya di kawasan perbatasan.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, KaShaFa 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam perjalanan Kaltara menuju masa depan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan mendunia.
Tags:
#BankIndonesia #Meta Description: