Dinul Islam

Kisah Pendosa Pembunuh 100 Jiwa yang Mendapat Ampunan Allah

USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Imam An Nawawi mengatakan, seandainya seseorang telah melakukan dosa beberapa kali dan ia bertaubat, Allah pun akan mengampuninya. Demikian dijelaskan Ust. Andy Rafi Abu Fadel, M.Kom hafizhahullah, saat menyampaikan ceramah tarawehnya pada malam ke-15 Ramadhan 1442 H, di mesjid Nurah Al Hamad BTP Blok C, Makassar.

”Seandainya seseorang berulang kali melakukan dosa hingga 100 kali, 1000 kali atau lebih, lalu ia bertaubat setiap kali berbuat dosa, maka pasti Allah akan menerima taubatnya, dosa-dosanya pun akan gugur. Seandainya ia bertaubat dengan sekali taubat saja setelah ia melakukan semua dosa tadi, taubatnya pun sah. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17/75” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Andy Rafi juga mengisahkan seorang pendosa yang telah membunuh 100 orang, namun dengan tobatnya yang sungguh-sungguh dia mendapatkan ampunan Allah Subahanahu Wa Ta’ala.

“Kisah yang telah mahsyur ini, bersumber dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, dahulu pernah ada seseorang lelaki yang membunuh 99 jiwa. Lalu ia berusaha mencari keberadaan orang paling alim di muka bumi ini untuk menyampaikan taubatnya.” kata Andy Rafi membuka kisahnya.

Lelaki itupun ditunjukkan pada seorang rahib, yang lantas mendatanginya dan bertanya,
”Jika seseorang telah membunuh 99 jiwa, apakah taubatnya diterima ?”

Rahib pun menjawabnya, ”Orang seperti itu tidak diterima taubatnya.”

Lelaki tersebut kemudian membunuh rahib itu sehingga genaplah 100 jiwa yang telah ia renggut nyawanya.

Kemudian si lelaki itu kembali mencari keberadaan orang yang paling alim di muka bumi. setelah ditunjuki kepada seorang ‘alim, iapun lantas mendatangi dan bertanya pada ‘alim tersebut, ”Jika seseorang telah membunuh 100 jiwa, apakah taubatnya masih diterima?”

Orang alim itu pun menjawab, ”Ya tentu saja masih diterima, dan siapakah yang akan menghalangi antara dirinya dengan taubat? berangkatlah engkau ke tempat yang jauh di sana karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah Allah Ta’ala, maka sembahlah Allah bersama mereka. Dan janganlah kamu kembali ke tempatmu yang dulu, karena tempat tersebut adalah tempat yang amat jelek.”

Laki-laki itupun pergi menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut. Namun di tengah perjalanan, maut pun menjemputnya. Akhirnya, terjadilah perselisihan antara Malaikat Rahmat dan Malaikat Adzab.

Malaikat Rahmat berkata, ”Orang ini adalah bagianku, karena dia datang dalam keadaan bertaubat dengan menghadapkan hatinya kepada Allah”.

Namun Malaikat Adzab berkata, ”Orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun, dia adalah bagianku”.

Lalu datanglah Malaikat lain dalam bentuk manusia, mereka pun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai pemutus perselisihan mereka. Malaikat lain itupun berkata, ”Ukurlah jarak kedua tempat tersebut, lalu bandingkan jarak antara tempat jelek yang dia tinggalkan dengan tempat baik yang ia tuju, mana jarak yang terdekat, maka ia yang berhak atas lelaki ini.”

Lalu malaikat Rahmat dan malaikat Adzab sama-sama mengukur jarak kedua tempat tersebut dan mereka dapatkan bahwa lelaki itu lebih dekat dengan tempat baik yang ia tuju. Ruhnya pun dicabut oleh malaikat rahmat.

“Dari kisah ini kita dapat memetik beberapa fadhilah, di antaranya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengampuni setiap dosa meskipun dosanya besar selama orang itu mau bertaubat, kisah ini juga menunjukkan betapa luasnya ampunan Allah, oleh karena itu janganlah kita berputus asa dari rahmat Allah, sebab seberapa kalipun kita melakukan dosa, Allah akan tetap memberikan ampunan-Nya selama kita mau bertaubat” pungkasnya. (UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button