Temu Usaha Industri Keramik Dorong Sinergi untuk Tingkatkan Daya Saing Global
Bandung – Kementerian Perindustrian menggelar temu usaha industri keramik dengan mempertemukan produsen keramik nasional bersama lembaga standardisasi, institusi sertifikasi halal, dan perguruan tinggi. Langkah ini bertujuan memacu produktivitas sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan menuju industri keramik dan mineral nonlogam berdaya saing global,” ujar Kepala Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) Kementerian Perindustrian, Azhar Fitri, di Bandung, Selasa. Dikutip dari antaranews.com
Azhar menjelaskan bahwa Kementerian Perindustrian saat ini fokus memperkuat ekosistem industrialisasi yang inklusif, mandiri, dan kompetitif melalui berbagai kebijakan pembangunan industri nasional. Salah satunya adalah penerapan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN).
Menurutnya, SBIN menjadi cetak biru pembangunan industri Indonesia di era pascapandemi dan pascakarbon. Strategi tersebut memadukan kemandirian ekonomi, transformasi teknologi, serta keberlanjutan lingkungan dalam satu kerangka terpadu.
“Prioritas utama strategi ini meliputi perlindungan pasar domestik dengan memperkuat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta penguatan instrumen tarif dan nontarif,” tegasnya.
Azhar juga menyoroti pentingnya sektor industri halal dalam pengembangan industri keramik. Produk keramik yang bersentuhan langsung dengan bahan pangan—seperti peralatan makan, minum, dan peralatan masak—wajib memenuhi aspek keamanan, higienitas, serta sertifikasi halal.
“Sinergi antara pelaku industri dengan lembaga standardisasi dan lembaga sertifikasi halal sangat diperlukan untuk memastikan kesiapan industri menghadapi pasar produk halal, baik domestik maupun global,” ucapnya.
BBSPJIKMN, lanjutnya, telah melakukan penelitian terkait regulasi halal, termasuk simulasi bahan sintetis untuk memenuhi kebutuhan industri keramik. Ia berharap temu usaha ini dapat memperkuat kolaborasi dan mempercepat peningkatan daya saing industri berbasis keramik dan bahan lokal sesuai implementasi SBIN.
“Kami mengundang para narasumber untuk memberikan wawasan mengenai penyelenggaraan halal. Kami berharap seluruh peserta mengikuti diskusi secara optimal,” tutupnya.
