Peluang Usaha

Peluang Bisnis Dessert Box yang Digemari Anak Muda

Bagi sebagian orang, makan terasa belum benar-benar selesai tanpa hidangan penutup. Ada sensasi tersendiri ketika rasa gurih atau pedas ditutup dengan manisnya dessert. Mulai dari pastry, es krim, roti dan kue, salad buah, hingga pancake dan waffle, dessert sudah menjadi bagian dari gaya hidup kuliner masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.

Seiring waktu, cara menikmati dessert pun ikut berubah. Jika dulu dessert identik dengan sajian di piring atau mangkuk, kini hadir dessert box, hidangan penutup manis yang disajikan dalam kotak praktis, mudah dibawa, dan tampil estetik. Inilah yang membuat dessert box tidak hanya dinikmati karena rasanya, tetapi juga karena tampilannya yang “menggoda mata”.

Tren ini bukan sekadar asumsi. Data menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap dessert masih sangat tinggi dan terus berkembang. Artinya, bagi pelaku UMKM kuliner, dessert box bukan sekadar tren sesaat, melainkan peluang bisnis yang patut dipertimbangkan secara serius.

Dessert dan Kebiasaan Konsumsi Anak Muda Indonesia

Berdasarkan survei Jakpat yang dilakukan pada 2–7 September 2025 terhadap 995 responden dari delapan kota besar di Pulau Jawa, terlihat jelas bagaimana preferensi dessert di kalangan anak muda Indonesia. Responden berada pada rentang usia 15–25 tahun, dengan komposisi 55 persen laki-laki dan 45 persen perempuan.

Hasil survei tersebut menunjukkan adanya perbedaan selera antara perempuan dan laki-laki, namun dengan satu benang merah yang sama: dessert manis dan mengenyangkan masih menjadi favorit utama.

Pada responden perempuan, es krim menempati posisi teratas dengan persentase 45 persen. Disusul roti dan kue sebesar 43 persen, kue tradisional 30 persen, salad dan buah 24 persen, serta pancake atau waffle 16 persen. Ini menunjukkan bahwa meski pilihan dessert cukup beragam, rasa manis tetap menjadi daya tarik utama.

Sementara itu, pada responden laki-laki, roti dan kue justru menjadi pilihan pertama dengan persentase 32 persen. Es krim dan kue tradisional menyusul dengan angka yang sama, yakni 27 persen. Salad dan buah hanya dipilih oleh 13 persen responden, sedangkan pancake dan waffle berada di angka 12 persen.

Data ini memberi gambaran yang cukup jelas: baik laki-laki maupun perempuan di Indonesia cenderung menyukai dessert yang manis, padat, dan mengenyangkan. Inilah celah besar yang membuat dessert box memiliki pasar yang luas dan relatif stabil.

Dessert Box, Lebih dari Sekadar Makanan Penutup

Dessert box adalah hidangan penutup manis yang disusun berlapis dan disajikan dalam kotak makanan. Isinya biasanya merupakan kombinasi dari biskuit manis, sponge cake, whipped cream, cokelat, selai, buah-buahan, hingga berbagai topping kreatif lainnya.

Keunikan dessert box terletak pada dua hal utama. Pertama, tampilannya yang cantik dan berlapis-lapis membuatnya sangat “Instagramable”. Kedua, kemasannya yang praktis menjadikannya mudah dibawa, disimpan, dan dibagikan.

Tidak heran jika saat ini dessert box sering dijadikan alternatif pengganti kue tart, terutama untuk perayaan ulang tahun atau momen spesial lainnya. Ukurannya fleksibel, tampilannya unik, dan harganya relatif lebih terjangkau.

Bagi pelaku UMKM, dessert box menawarkan kombinasi ideal antara kreativitas, efisiensi produksi, dan potensi margin keuntungan yang menarik.

Mengapa Bisnis Dessert Box Sangat Menjanjikan?

Ada beberapa alasan mengapa bisnis dessert box terus tumbuh dan diminati pasar. Pertama, bahan bakunya relatif mudah didapat dan bisa disesuaikan dengan skala usaha. Kedua, variasi rasa dan konsep bisa terus dikembangkan tanpa batas. Ketiga, target pasarnya luas, mulai dari remaja, mahasiswa, hingga keluarga muda.

Selain itu, dessert box sangat cocok dengan budaya berbagi dan memberi hadiah. Banyak konsumen membeli dessert box bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Inilah yang membuat potensi repeat order cukup tinggi jika kualitas dan pelayanan dijaga dengan baik.

7 Tips Agar Usaha Dessert Box Semakin Menguntungkan

Agar bisnis dessert box tidak sekadar ikut tren, tetapi benar-benar tumbuh dan bertahan, ada beberapa strategi penting yang perlu diperhatikan.

1. Ciptakan Konsep yang Unik dan Autentik

Salah satu kesalahan umum pelaku usaha pemula adalah meniru konsep yang sudah ada tanpa diferensiasi. Padahal, konsumen saat ini lebih tertarik pada produk yang punya cerita dan karakter.

Ciptakan konsep dessert box yang mencerminkan identitas Anda. Bisa dari rasa khas, tema lokal, atau sentuhan personal yang tidak dimiliki kompetitor. Konsep yang kuat akan memudahkan branding dan membuat produk lebih mudah diingat.

2. Gunakan Bahan Berkualitas untuk Menjaga Rasa

Rasa dan tampilan dessert box sangat bergantung pada kualitas bahan. Whipped cream, cokelat, keju, dan bahan dasar lainnya sebaiknya dipilih dengan cermat.

Bahan berkualitas memang bisa meningkatkan biaya produksi, tetapi juga menaikkan nilai produk. Kuncinya adalah menyesuaikan harga jual agar tetap kompetitif tanpa mengorbankan kualitas.

3. Sediakan Variasi Ukuran dan Kemasan

Tidak semua konsumen membeli dessert box untuk tujuan yang sama. Ada yang ingin porsi kecil untuk dinikmati sendiri, ada pula yang mencari ukuran besar untuk hadiah atau perayaan.

Menyediakan variasi ukuran, misalnya ukuran kecil 12×12 cm hingga ukuran besar 20×20 cm, akan membantu menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, variasi bentuk dan jenis box juga bisa menjadi nilai tambah.

4. Lakukan Riset Pasar Secara Berkala

Riset pasar sering dianggap rumit, padahal bisa dilakukan dengan cara sederhana. Mulailah dengan menentukan target pasar secara spesifik, lalu cari tahu selera, daya beli, dan kebiasaan konsumsi mereka.

Survei kecil, polling di media sosial, atau sekadar bertanya langsung kepada pelanggan bisa memberikan insight berharga. Dengan riset yang baik, Anda bisa menyesuaikan rasa, harga, dan strategi promosi secara lebih tepat.

5. Desain Kemasan yang Menarik dan Konsisten

Kemasan adalah kesan pertama yang dilihat konsumen. Dessert box yang rapi, bersih, dan estetik akan lebih mudah menarik perhatian.

Selain box, perhatikan juga label dan elemen branding lainnya. Gunakan desain yang selaras dengan konsep bisnis agar identitas merek semakin kuat dan mudah dikenali.

6. Tawarkan Paket Khusus untuk Hadiah

Dessert box sangat identik dengan hadiah. Manfaatkan peluang ini dengan menyediakan paket khusus, lengkap dengan kartu ucapan, lilin, atau dekorasi tambahan.

Paket hadiah dengan harga yang lebih ekonomis untuk pembelian borongan juga bisa meningkatkan volume penjualan, terutama saat momen tertentu seperti ulang tahun, wisuda, atau hari raya.

7. Maksimalkan Promosi Digital

Di era digital, promosi online bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Media sosial, marketplace, dan aplikasi pesan-antar makanan adalah kanal utama yang harus dimanfaatkan.

Gunakan foto dan video yang menarik, testimoni pelanggan, serta promo berkala untuk menjangkau pasar lebih luas. Iklan media sosial juga bisa menjadi investasi yang efektif jika dilakukan dengan target yang tepat.

Penutup: Bisnis Manis dengan Potensi Jangka Panjang

Dessert box bukan sekadar makanan penutup, tetapi representasi gaya hidup, kreativitas, dan peluang bisnis yang relevan dengan selera masyarakat Indonesia saat ini. Dengan pasar yang jelas, tren visual yang kuat, serta fleksibilitas konsep, dessert box menjadi salah satu peluang UMKM kuliner yang patut diperhitungkan.

Dengan perencanaan yang matang, kualitas yang konsisten, dan strategi pemasaran yang tepat, bisnis dessert box tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang menjadi usaha yang berkelanjutan dan menguntungkan.

 

Meta Description:

Meta Keywords:

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button