Berita

Pabrik Es Pertama di Kepulauan Makassar Segera Beroperasi, Dorong Kesejahteraan Nelayan

Makassar – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin meninjau progres pembangunan pabrik es pertama untuk masyarakat kepulauan di Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Sangkarrang, Jumat (19/9/2025).

Pabrik es ini diharapkan menjadi solusi bagi nelayan dalam menjaga kualitas hasil tangkapan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga pesisir.

Munafri menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk menghadirkan fasilitas publik yang memadai di wilayah kepulauan, guna memangkas kesenjangan dengan masyarakat daratan.

“Walaupun jarak dengan daratan tidak jauh, ketimpangan sosial masih terasa. Karena itu, pemerintah wajib hadir dengan intervensi nyata agar kehidupan masyarakat di Sangkarrang bisa lebih baik,” ujarnya. Dikutip dari makassarkota.go.id

Pabrik es batu tersebut menjadi salah satu proyek strategis Pemkot Makassar yang dikembangkan bersama PT Oriental Consultants Indonesia (OCI), Oriental Consultant’s Global (OC Global), Kyuden Mirai Energy, serta Universitas Hasanuddin.

Fasilitas berkapasitas tiga ton per hari ini menggunakan mesin berbasis energi surya yang dilengkapi baterai penyimpanan, serta sistem pengolahan air sumur otomatis. Dengan adanya fasilitas ini, ikan hasil tangkapan nelayan dapat bertahan lebih lama dan memiliki nilai jual lebih tinggi.

“Ini akan menjadi jalan keluar agar kualitas ikan kita bisa memenuhi standar pasar, sehingga nelayan mendapat keuntungan lebih baik,” kata Munafri.

Lebih jauh, ia berharap pabrik es tidak hanya menguntungkan nelayan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Barrang Lompo. “Jika banyak orang datang membeli es di sini, warga pulau bisa menyambut dengan menyediakan kebutuhan mereka. Jadi manfaatnya tidak hanya di sektor perikanan, tapi juga ekonomi lokal,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan OC Global, Michino, menjelaskan pembangunan sudah berlangsung sejak Januari 2025. Mesin es telah melewati tahap uji coba (commissioning), sedangkan panel surya masih menunggu registrasi Sertifikat Laik Operasi (SLO).

“Harapannya, akhir Oktober nanti sudah beroperasi penuh dengan tenaga surya dan baterai,” ungkap Michino.

Ia menambahkan, produksi es diperkirakan mencapai dua ton per hari dengan kapasitas penyimpanan tiga ton. Pada tahap awal, hasil produksi akan disalurkan kepada kelompok nelayan terpilih untuk edukasi sebelum diperluas ke pengepul kecil dan masyarakat luas.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button