Digital Marketing

Marketplace vs Website: Mana yang Terbaik untuk Bisnis Online Anda?

Marketplace vs Website – Jadi gini, waktu pertama kali mulai jualan online, saya beneran clueless banget.
Sumpah ya, dulu tuh mikirnya simple banget: “Ah, jualan di marketplace aja deh, kan tinggal upload foto, kasih harga, udah kelar.” Dan emang bener, awal-awal kayaknya semuanya mulus. Tapi ternyata… banyak hal yang nggak saya siapin. Dan semua itu baru kerasa setelah jalan beberapa bulan.

Waktu itu saya jualan aksesori handphone—ya, pernik-pernik lucu gitu lah. Di-upload di Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak sekalian. Awalnya rame. Tapi makin lama… eh kok malah kayak jalan di tempat? Penjual baru terus bermunculan, harga banting-bantingan, dan algoritma marketplace kadang kayak mood swing. Hari ini produk saya muncul di pencarian, besok? Hilang entah ke mana.

Dan di titik itu saya mulai mikir: “Apa harus punya website sendiri ya?”

Marketplace Itu Kayak Sewa Kios di Mall

Jujur aja, kalau diibaratkan, jualan di marketplace tuh kayak kita nyewa lapak di mall. Ramai sih, trafiknya tinggi, orang lalu-lalang. Tapi, lapak kamu diapit ratusan lapak lain yang jualan barang mirip. Mau nggak mau, perang harga itu sering banget kejadian. Beneran, dulu saya pernah diserang seller yang tiba-tiba jual produk mirip punyaku tapi 20 ribu lebih murah. Otomatis pembeli lari ke dia. Hati? Ya lumayan ngenes.

Tapi ya, enaknya marketplace itu jelas: trafik gratis (walau kadang harus main diskon), pengelolaan order gampang, dan cocok banget buat yang baru mulai. Bahkan saya masih rekomendasiin ke temen-temen yang baru coba jualan online: “Coba dulu di marketplace buat validasi produk.”

Tapi lama-lama, saya ngerasa jadi tergantung banget sama platform orang lain.

Website Itu Kayak Punya Toko Sendiri

Setelah drama perang harga di marketplace itu, saya akhirnya nekat bikin website sendiri. Modal nekat dan tutorial YouTube. Mulai dari beli domain, pilih platform (saya pake WordPress + WooCommerce waktu itu), sampai utak-atik SEO (yang awalnya nggak ngerti sama sekali).

Nggak langsung rame sih, justru awalnya website saya itu sepi kayak kuburan. Tapi… ada kepuasan tersendiri. Saya bebas atur desainnya, bebas nulis blog tentang produkku, bebas bikin halaman promo, dan yang paling penting: saya punya kontrol penuh atas brand-ku sendiri.

Dan dari situlah saya mulai belajar sesuatu yang penting banget:

Marketplace itu buat jualan, tapi website itu buat bangun bisnis.

Marketplace emang bantu kita dapat pembeli, tapi semuanya itu jangka pendek. Website? Dia mungkin pelan, tapi punya potensi jangka panjang yang stabil.

Kesalahan Terbesar Saya: Terlalu Fokus di Marketplace

Salah satu blunder terbesar yang saya sadari terlambat adalah: saya terlalu mengandalkan marketplace. Saya lupa bangun email list, lupa bikin konten, bahkan nggak mikirin branding sama sekali.

Waktu akun Shopee-ku kena penalti karena dikira spam keyword (padahal nggak sengaja), trafik langsung anjlok. Dan saat itu saya panik. Karena literally nggak ada plan B.

BACA JUGA: Mengapa Bisnis Anda Wajib Punya Website atau Landing Page? Ini Alasannya!

Andai dari awal saya udah bangun website dan daftar email pelanggan, mungkin dampaknya nggak separah itu.

Dari situ saya mulai pelan-pelan narik pembeli dari marketplace ke website. Saya kasih kupon diskon khusus kalau mereka belanja langsung di situsku. Saya mulai rajin nulis blog tentang tips merawat aksesori, tentang cerita di balik produk, hal-hal yang nggak mungkin kulakuin di marketplace.

Dan hasilnya? Perlahan-lahan pengunjung website naik, penjualan di luar marketplace mulai jalan, dan yang paling melegakan: saya nggak tergantung 100% sama algoritma marketplace lagi.

Jadi… Mana yang Lebih Baik?

Kalau kamu minta jawaban jujur: dua-duanya penting. Tapi tujuannya beda.

Marketplace itu cocok kalau kamu:

  • Baru mulai dan butuh pengunjung instan
  • Mau ngetes apakah produkmu lsaya
  • Nggak punya waktu atau skill buat bangun website

Website itu cocok kalau kamu:

  • Mau bangun brand jangka panjang
  • Ingin punya kontrol penuh atas customer journey
  • Serius bikin bisnis yang bisa kamu scale tanpa tergantung platform lain

Dan ya, bikin website itu effort-nya lebih gede. Tapi percaya deh, kalau kamu udah ngerti SEO, email marketing, sama cara bikin landing page yang bagus, hasilnya bisa jauh lebih konsisten daripada ngandelin flash sale atau iklan berbayar terus-menerus di marketplace.

Tips Praktis dari Pengalaman Saya

  1. Mulai dari yang kamu bisa. Kalau cuma bisa jualan di Shopee dulu, gas aja. Tapi jangan stop di sana.
  2. Jangan lupakan branding. Walau kamu jualan di marketplace, tetap bangun identitas. Bikin akun Instagram yang rapi, kasih kartu ucapan di tiap pesanan, dan pelan-pelan arahkan orang ke website kamu.
  3. Gunakan blog. Nulis konten di website ternyata bisa banget narik trafik dari Google. Saya pernah nulis satu artikel tentang “Cara Membersihkan Kalung Perak” dan itu yang jadi pintu masuk banyak pembeli baru.
  4. Bangun database. Email pelanggan, nomor WhatsApp, atau bahkan pengikut di media sosial itu aset jangka panjang. Kalau marketplace kamu kena suspend, kamu masih bisa jualan ke mereka.
  5. Jangan takut salah. Percayalah, kesalahan itu guru terbaik. Saya pernah salah setting ongkir di website, rugi ratusan ribu. Tapi dari situ saya belajar cara pasang plugin ongkir otomatis. Life goes on.

Penutup: Marketplace Boleh, Tapi Website Wajib (Kalau Kamu Serius)

Sekarang saya masih jualan di marketplace. Tapi semua produk dikemas rapi dengan label website-ku. Saya juga sisipin kode diskon supaya mereka balik belanja langsung.

Karena dari pengalaman, marketplace itu kayak kamu numpang. Hari ini bisa rame, besok bisa digusur. Tapi kalau kamu punya toko sendiri—website, database, brand—kamu punya fondasi yang kuat buat tumbuh dan bertahan.

Nggak gampang emang. Tapi kalau kamu pengin bisnis online kamu nggak cuma numpang lewat, ya… bangun rumah sendiri. Mulai sekarang.

Kalau kamu merasa artikel ini relate sama perjalanan kamu, yuk obrolin di kolom komentar. Atau mampir aja ke blogku yang isinya curhat dan tips jujur seputar jualan online, SEO, dan digital branding. Bisa mulai dari sini: [link kamu di sini].

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button