Dorong Ekonomi Biru, Apindo dan Mitra Global Luncurkan “Indonesia Seaweed Initiative”

JAKARTA — Indonesia menegaskan posisinya sebagai produsen rumput laut terbesar di dunia, dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap pasokan global. Potensi besar ini kini diakselerasi melalui langkah kolaboratif lintas sektor untuk menjadikan industri rumput laut lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Standard Chartered, Conservation International, dan Konservasi Indonesia menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung pelaksanaan Indonesia Seaweed Initiative. Program ini menjadi tonggak kemitraan antara sektor swasta, lembaga keuangan, LSM, dan asosiasi bisnis guna memperkuat ekosistem industri rumput laut nasional yang selama ini belum tergarap maksimal.
Meski memiliki potensi lahan luas, baru 0,8 persen area budidaya rumput laut yang dimanfaatkan. Lebih dari itu, sebagian besar ekspor masih berupa bahan mentah, sehingga nilai tambah di dalam negeri belum optimal.
“Dibutuhkan terobosan membangun ecosystem enabler yang mengintegrasikan riset, infrastruktur logistik, pembiayaan inovatif, serta transfer teknologi bagi petani,” ujar Shinta Kamdani, Ketua Umum Apindo. Dikutip dari kontan.co.id
Ia menegaskan, hilirisasi rumput laut bukan sekadar industrialisasi produk, tetapi harus menjadi strategi nasional lintas sektor. “Apindo mendorong lahirnya roadmap bersama yang menempatkan rumput laut sebagai komoditas strategis. Selain meningkatkan nilai ekspor, juga memperkuat rantai pasok domestik, mengurangi impor bahan baku industri, serta membuka akses ke pasar global dengan standar keberlanjutan,” imbuhnya.
Sementara itu, Donny Donosepoetro OBE, CEO Standard Chartered Indonesia, menyatakan bahwa keberhasilan Indonesia Seaweed Initiative dapat menjadi model pengembangan industri rumput laut berkelanjutan di tingkat global.
“Jika berhasil, model ini bisa direplikasi di berbagai daerah di Indonesia maupun negara lain. Sekaligus membuka peluang investasi lintas batas berskala besar untuk membangun rantai pasok yang berdaya saing,” jelas Donny.
Melalui Indonesia Seaweed Initiative, pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan masyarakat sipil diharapkan dapat menciptakan model industri laut baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi biru nasional.