Pelatihan LBDB Sukses Cetak Calon Pengusaha Laundry Profesional di Indonesia Timur

Makassar – Kegiatan Laundry Business Development Blueprint (LBDB) yang digelar Supermarket Laundry Makassar (SML) selama dua hari, 9–10 Agustus 2025 di Max One Hotel Makassar, resmi berakhir dengan capaian gemilang.
Pelatihan ini menghadirkan mentor bisnis nasional sekaligus Sekretaris Jenderal Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) Pusat, Khaidir Khaliq, yang membimbing peserta menyusun rencana bisnis laundry mulai dari nol hingga siap melakukan ekspansi cabang.
Materi yang disampaikan mencakup strategi pemilihan lokasi usaha, riset pasar, audit kompetitor, perhitungan nilai investasi, penentuan target omzet dan laba, hingga penyusunan strategi pencapaian yang terukur.
Peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia Timur, antara lain Sorong (Papua Barat Daya), Tarakan (Kalimantan Utara), Soroako (Sulawesi Selatan), serta sejumlah kota besar di Pulau Sulawesi. Keberagaman latar belakang mereka membuat diskusi dan studi kasus berlangsung dinamis.
Salah satu sesi yang membangkitkan antusiasme adalah pemaparan dari Founder & CEO PT Makongsi Capital Indonesia, Muhammad Aqra. Ia menegaskan bahwa alumni LBDB yang telah memiliki blueprint bisnis berkesempatan memperoleh fasilitas pendanaan hingga Rp300 juta.
“Modal bukan lagi alasan untuk tidak memulai atau mengembangkan bisnis. Yang terpenting adalah rencana usaha yang solid, terukur, dan meyakinkan investor,” tegas Aqra.
Khaidir Khaliq sendiri merupakan pengusaha multi-sektor yang sukses membangun berbagai lini bisnis, mulai dari brand laundry ternama seperti Kilat Laundry, Bossman Laundry, Labbaik Laundry, dan Laundry Hack 24 Jam, hingga pusat perlengkapan laundry terbesar di Indonesia Timur, Supermarket Laundry Makassar. Ia juga mengembangkan bisnis kuliner Saunk Coffee and Resto yang menjadi salah satu destinasi populer di Makassar.
Menurut Khaidir, pendidikan kewirausahaan semacam ini krusial bagi semua jenis usaha.
“Fondasi bisnis yang kuat dimulai dari pengetahuan dan strategi yang tepat. LBDB dirancang agar peserta pulang membawa panduan jelas yang siap dieksekusi, sehingga mereka bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan,” ujarnya. Dikutip dari tribun-timur.com
Melihat antusiasme peserta, SML berharap Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dapat memberi dukungan agar LBDB menjadi program pembinaan UMKM yang berkelanjutan.
Pelatihan LBDB selanjutnya direncanakan digelar di sejumlah kota besar lain, sejalan dengan komitmen SML untuk memajukan industri laundry nasional sekaligus mencetak lebih banyak pengusaha profesional di Indonesia Timur.