Unhas Gandeng PT LSM dan PT SDM, Dorong Inovasi Berkelanjutan di Industri Pertambangan

Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mempertegas komitmennya dalam pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi melalui kemitraan strategis dengan dunia industri. Kali ini, Unhas menggandeng PT Lingke Sulawesi Mineral (PT LSM) dan PT Sulawesi Damai Mineral (PT SDM), dua perusahaan yang bergerak di sektor eksplorasi pertambangan nikel.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan secara desk to desk dengan Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis. Kemudian, perjanjian kerja sama (PKS) ditandatangani oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas, Prof. Sukri, bersama Direktur Utama PT LSM, Muhammad Ishaq, serta Direktur Utama PT SDM, M. Taufiq Nawawi Rasul, dalam sebuah acara di Gedung FISIP Unhas, Makassar, pada Kamis (13/2/2025).
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, termasuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan utama dari kemitraan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, mendorong kajian serta penelitian berbasis akademik, dan mengembangkan solusi inovatif dalam pengelolaan sumber daya mineral.
PT LSM dan PT SDM merupakan perusahaan Joint Venture (JV) antara PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) dan PT Ifishdeco Tbk. Saat ini, kedua perusahaan telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Eksplorasi yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PT LSM memiliki konsesi seluas 943 hektar, sementara PT SDM mengelola area seluas 1.665 hektar di Kabupaten Luwu Timur. Saat ini, mereka tengah mempersiapkan berbagai aspek teknis dan non-teknis untuk memulai kegiatan eksplorasi.
Dekan FISIP Unhas, Prof. Sukri, menyatakan bahwa kolaborasi ini menjadi momen penting bagi perguruan tinggi dalam berkontribusi pada transformasi industri pertambangan, khususnya dalam implementasi prinsip keberlanjutan dan inovasi teknologi.
“Kami melihat ini sebagai peluang besar bagi akademisi dan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pengembangan industri berbasis riset. Dengan pendekatan berbasis kemitraan, kita dapat menciptakan solusi yang tidak hanya memberikan manfaat bagi industri, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Prof. Sukri. Dikutip dari tribun-timur.com.
Sementara itu, Direktur Utama PT LSM, Muhammad Ishaq, menegaskan bahwa sejak tahap awal eksplorasi, perusahaan telah berkomitmen untuk melibatkan perguruan tinggi dalam pengembangan industri pertambangan yang berkelanjutan.
“Kami yakin bahwa kolaborasi dengan FISIP Unhas akan memberikan nilai tambah dalam berbagai aspek, baik teknis, sosial, maupun ekonomi,” kata Muhammad Ishaq.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model sinergi yang memperkuat hubungan antara dunia akademik dan industri, sekaligus membuka peluang riset dan inovasi yang lebih luas dalam sektor pertambangan nikel.