Copywriting

Contoh Headline Copywriting yang Ampuh Memikat Audiens

Pada dasarnya, copywriting memiliki banyak teknik copy yang bisa kita aplikasikan, kok. Sebut saja Awareness-Interest-Desire-Action (AIDA), Problem-Agitate-Solution (PAS), dan lain-lain. Ketika teknik tersebut menjadi acuan, kita bisa kok membuat copywriting yang menarik dan tepat sasaran.

Nah, kali ini Tim Belajarlagi mencoba menyusun beberapa contoh copywriting yang lebih mudah untuk kita adaptasikan sekaligus aplikasikan. Teknik-teknik yang dijelaskan di sini juga sederhana, jadi mudah untuk kita pelajari. Yuk, simak dan cermati bersama-sama!

Apa itu copywriting?

Copywriting adalah elemen terpenting dalam pemasaran maupun periklanan. Copywriting terdiri dari kata-kata, baik secara lisan maupun tertulis, yang nantinya mendorong audiens melakukan suatu tindakan.

Sekilas, copywriting terkesan sekadar sebuah ajakan. Namun, skala yang dilakukan copywriting sebenarnya jauh lebih besar. Sebagai copywriter, kita bertugas untuk mendorong orang merasakan, berpikir, hingga merespon atas apa yang kita tulis. Sederhananya, copywriting harus mampu menggugah siapa pun yang membaca atau mendengarnya.

Uniknya, copywriting sering kali bukan tentang seberapa bagus kalimat-kalimat yang kita buat. Copywriting berfokus pada kemampuan menarik hati audiens, bahkan dengan kata-kata ringkas ataupun unik. Inilah yang kemudian menjadi poin penting dalam copywriting.

Ada beberapa hal yang menjadi poin penting dalam copywriting:

  • Kenali target audiens. Siapa target audiens kita? Bagaimana gaya bahasa dan berbicara mereka? Apa minat dan kegemaran mereka? Copywriting yang baik harus sangat mempertimbangkan aspek audiens secermat mungkin.
  • Buat headline yang tepat sasaran. Headline merupakan copywriting pertama yang dilihat audiens. Maka, buatlah headline yang ringkas dan langsung memikat audiens secara emosi. Kita akan pelajari membuat headline di artikel ini, ya.
  • Kita sering kali butuh contoh copywriting yang menarik sebagai inspirasi dalam membuat konten. Sebuah copywriting yang bagus seharusnya mampu memikat hati audiens, bahkan mendorong audiens melakukan suatu tindakan. Audiens butuh kata-kata ringkas yang membuat benak mereka berimajinasi. Terlalu banyak kata-kata justru tidak akan menarik hati audiens.
  • Spesifik. Apa yang hendak kita utarakan dalam copywriting harus spesifik. Dari copywriting, audiens semestinya bisa paham apa yang hendak kita jual.

Contoh copywriting dari beberapa teknik

Agar lebih mudah mempelajarinya, berikut ada beberapa contoh headline copywriting dari berbagai teknik yang ampuh untuk pemasaran:

Benefit headline

Dalam membuat copywriting, kita perlu memerhatikan aspek keunggulan, manfaat, maupun keuntungan dari produk atau jasa yang kita jual. Audiens cenderung tertarik pada manfaat yang diungkapkan secara gamblang. Baik itu manfaat secara ekonomis, psikologis, ataupun faktor lainnya.

Contoh headline yang memuat benefit antara lain:

  • Wajah Cerah dalam Seminggu, Cobain Deh Serum Dark Spot Ini!
  • Cukup Satu Aplikasi untuk Banyak Tagihan, Bayar Nggak Pakai Antre!
  • Nggak Usah Keluar Rumah, Kini Anda Bisa Belanja dalam Satu Genggaman!

Bagian yang dicetak tebal menunjukkan manfaat produk. Ketika audiens melihat manfaat produk, besar kemungkinan mereka menjadi tertarik. Nantinya headline semacam itu menjadi awal yang baik bagi audiens sebelum melakukan tindakan.

Urgent headline

contoh copywriting: urgent headline

Teknik urgensi juga efektif dalam memikat audiens. Apalagi jika kita mampu menggunakan tren FOMO sebagai peluang untuk menarik audiens. Dengan adanya urgensi, audiens merasa butuh segera melakukan tindakan sebelum ketinggalan.

Contoh copywriting headline dengan urgensi:

  • Spesial Akhir Pekan Ini! Dapat Cashback Sampai Minggu 23.59!
  • Best Seller Jeans Tinggal 10 Pcs – Siapa Cepat, Dia Dapat!
  • Flash Sale 3 Jam! Pastikan Checkout Produk Pilihanmu!
  • Cuma Satu Kesempatan! Sepatu Eksklusif Ini Tidak Akan Diproduksi Lagi

Dari contoh di atas, kita bisa lihat bahwa urgensi itu jenisnya beragam. Kita bisa mendorong audiens untuk melakukan tindakan dengan urgensi waktu, stok, musim, hingga emosional. Pemasaran dengan urgensi seperti ini cukup bagus dalam menghasilkan konversi penjualan.

List headline

Copywriting dengan model list ini sebenarnya paling sederhana dan umum digunakan. Meski begitu, hasilnya cukup ampuh, kok.

Ketika menggunakan headline ini, kita mesti memastikan bahwa kita memberikan banyak list ke audiens. Headline ini lebih cocok untuk copywriting yang sifatnya soft selling. Atau bisa kita sematkan sebagai judul artikel yang mengarahkan audiens untuk melakukan tindakan pembelian.

Contoh list headline:

  • 20+ Produk Bayi Berkualitas, Dijamin Aman dan Nyaman untuk Si Kecil
  • 10 Rekomendasi Hotel Terbaik di Yogyakarta, Liburan Jadi Makin Seru!

Kunci dalam penggunaan copywriting ini adalah memasukkan unsur angka untuk menarik minat audiens. Biasanya audiens mudah tertarik pada headline dengan angka yang cukup besar.

Curiosity headline

Contoh copywriting berikutnya adalah dengan memanfaatkan rasa penasaran audiens. Untuk menggunakan teknik ini, kita perlu memasukkan unsur spoiler yang mampu menggelitik hati audiens.

Contoh curiosity headline misalnya:

  • Menu Baru Super Hot Korean Chicken, Bisa Tebak Sepanas Apa?
  • Varian Baru Lebih Low Calorie, Bakal Cocok untuk Diet Nggak Nih?

Copywriting semacam itu biasanya cocok digunakan untuk persiapan rilis produk atau jasa baru. Ada rasa ingin tahu yang tertanam di hati audiens sehingga menanti-nantikan hari-H produk rilis.

Gimmick headline

Tipe copywriting ini mengacu pada penggunaan kata-kata unik yang tujuannya menarik hati audiens. Gimmick dalam sebuah copywriting biasanya memuat unsur kejut hingga permainan kata atau rima yang menarik. Audiens cenderung terpikat karena secara emosi copywriting tersebut nyaman untuk disimak.

Contoh copywriting pada gimmick headline:

  • Glowing Tiap Hari, Tanpa Takut Jerawat Datang Lagi!
  • Ini Jelas Bikin Cantik Natural, Nggak Sekadar Viral!
  • Langsung Klik Tanpa Perlu Panik, Belanja Cukup dari Aplikasi!

Permainan rima dan bunyi efektif mendorong ketertarikan audiens. Apalagi jika copywriting tersebut juga mampu menggugah emosi audiens (biasanya menyentil masalah atau fokus ke solusi praktis).

Statistic headline

Menonjolkan data dan fakta pada copywriting headline juga ampuh buat memikat audiens, lho. Data dan fakta yang kita cantumkan bisa berupa angka atau statistik.

Contoh statistic headline:

  • Kasus Burnout Makin Tinggi, Jangan Ragu Konseling Jika Kamu Butuh Bantuan!
  • Digunakan 2 Juta Pengguna di Indonesia, Coba Aplikasi Ini Sekarang!

Adanya data dalam headline membantu audiens memiliki gambaran seberapa penting produk yang kita tawarkan. Namun, kita harus benar-benar memastikan bahwa data tersebut memang fakta, bukan sekadar angka buatan untuk menarik rasa ingin tahu audiens.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button