Berita

Teknologi Ramah Lingkungan PAI Ubah Wajah Pertanian, Kurangi Polusi dan Hemat Air

Banyuwangi – PT Pandawa Agri Indonesia (PAI) terus mengukuhkan posisinya sebagai pelopor pertanian berkelanjutan di Indonesia dengan meluncurkan Teknologi Pendampingan PAI (PPAI), sebuah inovasi berbasis ekologi yang dirancang untuk menjaga kesuburan tanah, kesehatan tanaman, sekaligus meningkatkan hasil panen.

“PPAI telah terbukti efektif membantu petani bertani secara ramah lingkungan, tanpa mengorbankan aspek ekonomi,” ujar Kukuh Roxa, pimpinan PAI dalam pernyataan resmi di Jakarta, Rabu (25/6). Dikutip dari radar kudus.

Teknologi ini telah diterapkan pada berbagai komoditas, khususnya padi dan kopi, dengan pendekatan pemupukan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tanaman. Salah satu uji coba penting dilakukan dalam program pengembangan beras biofortifikasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Seluas lima hektare lahan ditanami varietas unggul IPB 9G dan IPB 15S, hasil riset IPB University.

Program ini tidak hanya mengandalkan teknologi PPAI, namun juga menerapkan sistem pengairan Alternate Wetting and Drying (AWD), yang terbukti mampu menghemat air secara signifikan dan mengurangi dampak lingkungan.

“Kolaborasi antara teknologi PPAI dan sistem AWD membuat praktik budidaya padi jauh lebih efisien dan ramah lingkungan,” jelas Kukuh.

Penelitian dari IPB University mencatat, penggunaan teknologi PPAI mampu menurunkan emisi gas metana hingga 24 persen. Sementara kombinasi dengan AWD berhasil menghemat air hingga 213 persen dibanding metode konvensional.

Dukungan Akademisi dan Pemerintah Daerah

Sekretaris Institut IPB University, Prof. Dr. Agus Purwito, mengapresiasi proyek ini sebagai bukti nyata bahwa inovasi kampus dapat langsung diadopsi oleh petani di lapangan.

“Pengembangan beras biofortifikasi di Banyuwangi adalah model nyata penerapan hasil riset untuk memperbaiki sistem pertanian nasional,” ujarnya.

Puncak dari inisiatif ini adalah panen raya dan peluncuran ekosistem beras biofortifikasi skala industri pertama di Indonesia, yang digelar pada 25 Juni 2025. Program ini merupakan kolaborasi strategis lima pihak (pentahelix): PAI, Danone-AQUA, IPB University, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Perum Bulog, dan Bank Indonesia.

Dengan dukungan penuh dari Pemkab Banyuwangi, cakupan program ini ditargetkan meluas hingga 500 hektare pada tahun mendatang.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button