Balai Karantina Sulsel Ajak Pelaku Usaha Sinergi Optimalkan Layanan Karantina

Makassar — Balai Besar Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan Sulawesi Selatan mengadakan diskusi bersama pelaku usaha untuk menguatkan sinergi dalam optimalisasi layanan karantina. Kegiatan yang dikemas dalam acara Coffee Afternoon ini digelar di lantai 20 Hotel Aston, Jl Sultan Hasanuddin, pada Senin (23/6/2025).
Kepala Balai Karantina Sulsel, Sitti Chadidjah, menjelaskan bahwa forum ini merupakan bukti komitmen sinergi antara Balai Karantina dan para mitranya dalam menjamin keamanan perdagangan komoditas ikan, hewan, dan tumbuhan. Chadidjah mengakui masih adanya keluhan dari pelaku usaha, namun pihaknya terus aktif menerima laporan pelanggaran serta penolakan terkait sumber daya alam hayati.
“Kami tidak menutup diri dan selalu berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta fasilitas agar layanan publik semakin baik,” ujarnya. Dikutip dari tribun-timur.com
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan Balai Karantina Sulsel juga mendapat apresiasi dengan capaian 98,2 persen pada semester pertama dan ketiga tahun ini. Hal ini menunjukkan komunikasi yang terbuka dan erat antara Balai Karantina dan pelaku usaha.
Dalam kesempatan yang sama, Chadidjah memaparkan data perkembangan ekspor Sulsel. Terjadi peningkatan ekspor ikan non hidup sebesar 8,7 persen pada semester I tahun 2025 dibanding tahun 2024, dari 9.508 ton menjadi 10.333 ton. Sementara ekspor ikan hidup melonjak hingga 252,3 persen pada periode yang sama.
Diskusi tersebut juga dihadiri Kepala Balai Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, yang menekankan pentingnya sinergi untuk menjamin keamanan dan transparansi lalu lintas komoditas, terutama di era digital saat ini.
“Kita sudah memasuki era digital. Saya ingin layanan kita transparan, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan. Forum ini adalah strategi pemerintah agar komunikasi antara pemerintah dan pelaku usaha berjalan seimbang tanpa kesenjangan,” tegas Sahat.