Berita

Kemenkop dan Kemenparekraf Kolaborasi Dorong Ekonomi Kreatif Berbasis Koperasi

Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyepakati kerja sama strategis untuk memperkuat pengembangan ekonomi kreatif berbasis koperasi di Indonesia.

Kesepakatan ini disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di kantor Kemenkop, Jakarta, Rabu (16/4).

Budi Arie menilai potensi koperasi dalam menghasilkan produk kreatif sangat besar, mencakup berbagai sektor seperti fesyen, kuliner, kriya, hingga film. Salah satu contoh sukses yang disebutkannya adalah Koperasi Serba Usaha Indonesia Kreatif Berkarya (Kinarya Coop).

“Masih banyak potensi produk kreatif koperasi yang perlu digali dan dimonetisasi agar bisa memberi dampak lebih besar bagi pertumbuhan koperasi,” ujarnya. Dikutip dari antaranews.com

Budi juga berharap program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih dapat menjadi momentum penguatan sinergi kedua kementerian, sekaligus mendorong partisipasi generasi muda desa dalam ekonomi kreatif berbasis koperasi.

Sebagai langkah awal, kedua kementerian akan membentuk tim kecil untuk melakukan pembinaan, pelatihan, serta kurasi produk-produk koperasi yang bergerak di bidang kreatif.

“Seluruh subsektor ekonomi kreatif berpotensi besar untuk bersinergi dengan koperasi. Bahkan, ini bisa diformalkan dalam bentuk badan hukum koperasi,” tegas Budi.

Data dari Kemenparekraf menunjukkan, kontribusi industri kreatif terhadap lapangan kerja meningkat signifikan dari 14 juta orang pada 2013 menjadi 26,47 juta pada 2024. Nilai tambah sektor ini juga melonjak dari Rp700 triliun menjadi Rp1.532,19 triliun. Sementara nilai ekspor tumbuh 67 persen menjadi 25,10 miliar dolar AS.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan rasio Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif mencapai 8-8,4 persen pada 2029.

Menteri Teuku Riefky Harsya menyambut positif kolaborasi ini dan menyoroti beberapa peluang konkret, seperti pendampingan pembentukan koperasi subsektor ekonomi kreatif, fasilitasi pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), hingga promosi bersama produk-produk koperasi kreatif.

“Kami siap mendukung penuh, termasuk dalam program Kopdeskel Merah Putih. Ekonomi kreatif bisa menjadi mesin pertumbuhan baru, dan itu harus dimulai dari daerah,” kata Teuku.

Ia juga membuka kemungkinan kerja sama ini ditingkatkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) ke depan.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button