Inspirasi Bisnis

Egi Adityawan: Pengusaha Triliunan yang Sukses dengan Program 1 Juz

Di tengah dunia bisnis yang sering identik dengan kemewahan dan gaya hidup berlebihan, sosok Egi Adityawan, pendiri Trisna Grup, tampil berbeda. Meski mengelola lebih dari 60 perusahaan dengan valuasi mencapai triliunan rupiah, Egi tetap hidup sederhana dan menomorsatukan kepentingan banyak orang di atas dirinya sendiri.

Rekening saya tidak pernah di atas satu miliar rupiah,” ujarnya dengan rendah hati. “Kami tidak mengambil dividen besar. Keuntungan perusahaan kami fokuskan untuk membantu masyarakat.”

Dari Didikan Orang Tua yang Sederhana hingga Memimpin 60 Perusahaan

Egi lahir di Kediri dari keluarga wiraswasta. Sejak kecil, ia sudah terbiasa bekerja saat liburan sekolah. “Waktu SD saya sudah bantu di pabrik pupuk, nempel stiker di botol,” kenangnya. Orang tuanya juga menanamkan nilai investasi sejak dini — uang hasil lebaran diarahkan untuk membeli ayam agar bisa dikembangkan.

Didikan ini membentuk mental wirausaha yang kuat. Setelah kuliah, Egi diamanahkan memimpin sekitar 30 perusahaan keluarga, dan dengan kerja keras serta kepercayaan, jumlahnya kini tumbuh menjadi lebih dari 60 entitas bisnis di bawah Trisna Grup.

Namun, bagi Egi, ukuran kesuksesan bukanlah harta atau aset. Ia menilai keberhasilan sejati adalah seberapa besar manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain.

Bisnis Triliunan, Hidup Tetap Sederhana

Meski memiliki bisnis bernilai triliunan, Egi tetap menjalani kehidupan yang sangat sederhana. “Kami masih makan nasi pecel, bubur, dan hidup seperti masyarakat biasa,” katanya.

Ia menegaskan bahwa orientasi perusahaannya bukan pada keuntungan pribadi, melainkan keberlanjutan dan manfaat sosial. Prinsipnya sederhana:

“Perusahaan A untung, kita bikin perusahaan B. A dan B untung, kita bikin C, dan begitu seterusnya. Semua keuntungan dikembalikan untuk kemaslahatan banyak orang.”

Berbagi Melalui Program Sosial dan Umrah Gratis

Salah satu yang paling menginspirasi dari Egi adalah program sosialnya yang menyentuh hati. Ia membuat inisiatif “Satu Juz, Satu Tiket Umrah”, di mana karyawan yang berhasil menghafal satu juz Al-Qur’an akan diberangkatkan umrah secara gratis.

Sudah banyak kisah haru lahir dari program ini — dari karyawan yang akhirnya memiliki momongan setelah berdoa di Tanah Suci, hingga pekerja sederhana yang bisa mengajak orang tua mereka ke Makkah.

Selain itu, ada pula program keramik masjid gratis, ambulans gratis, dan berbagai kegiatan sosial lain yang dikelola secara rutin oleh Trisna Grup. Semua itu menjadi bukti bahwa Egi tidak sekadar membangun bisnis, tapi juga membangun amal jariyah.

Nilai-Nilai Spiritual dan Prinsip Hidup

Sebagai pengusaha Muslim, Egi menanamkan prinsip spiritual dalam setiap langkahnya. Nilai-nilai utama yang ia terapkan di perusahaannya adalah:

  1. Minta tolong pada Allah terlebih dahulu dalam setiap urusan.
  2. Berilmu sebelum beramal, agar usaha berjalan dengan dasar yang kuat.
  3. Memiliki mental pemenang, pantang menyerah, dan selalu optimis.
  4. Menjauhi mental pecundang yang mudah menyerah pada keadaan.
  5. Mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.

Menurutnya, seorang pengusaha sejati bukan hanya pandai membaca peluang pasar, tetapi juga mampu memaknai setiap ujian hidup sebagai bentuk kasih sayang Allah.

Bisnis Parfum Umair: Inspirasi dari Rasulullah

Salah satu bisnis yang kini digarap Egi dengan penuh semangat adalah parfum Umair. Terinspirasi dari sahabat Nabi, Mus’ab bin Umair, yang terkenal karena keharumannya, produk parfum ini bukan sekadar wangi, tapi juga memiliki nilai spiritual.

“Rasulullah selalu wangi. Parfum bukan hanya budaya, tapi juga sunnah,” tutur Egi. Ia bahkan melakukan riset mendalam selama berbulan-bulan untuk menghasilkan parfum berkualitas tinggi yang aromanya tetap segar bahkan setelah aktivitas berat.

Generasi Penerus dan Tantangan Bisnis

Egi juga menyoroti tantangan generasi kedua dalam melanjutkan bisnis keluarga. Banyak anak pengusaha yang enggan meneruskan usaha orang tua. Ia berharap generasi muda memahami bahwa kesuksesan tidak cukup dengan modal, tapi juga harus disertai ilmu dan niat yang benar.

Ia selalu berpesan kepada karyawannya:

“Kalau kamu punya teman-teman sukses, kamu akan jadi orang ke-11 yang sukses.”

Kesimpulan: Kaya Hati, Bukan Sekadar Kaya Harta

Kisah Egi Adityawan adalah cerminan nyata bahwa kesuksesan sejati tidak diukur dari saldo rekening, melainkan dari seberapa banyak manfaat yang diberikan kepada orang lain.

Dengan valuasi bisnis triliunan, ia tetap memilih hidup sederhana, berbagi rezeki, dan mendekatkan diri kepada Allah. Prinsip “bekerja karena Allah” menjadi fondasi kokoh yang membuat Trisna Grup tidak hanya tumbuh besar secara ekonomi, tapi juga kaya dalam keberkahan.

“Kita boleh punya bisnis triliunan,” tutup Egi, “tapi jangan sampai kehilangan hati yang sederhana.”

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button