Berita

Nusakambangan Dinilai Potensial Jadi Kawasan Food Estate, Warga Binaan Bisa Dilibatkan

BANYUMAS – Pulau Nusakambangan di Kabupaten Cilacap dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan food estate. Hal itu disampaikan pakar pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof Totok Agung Dwi Haryanto.

Menurut Totok, Nusakambangan memiliki lahan pertanian luas yang bisa dimanfaatkan tanpa mengganggu keberadaan hutan maupun lahan baku sawah masyarakat. Posisi strategis pulau ini juga dianggap mendukung pengembangan kawasan pangan.

“Secara potensi lahan, Nusakambangan cukup luas. Lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian besar, dan tidak akan mengganggu hutan yang ada,” ujar Totok di Purwokerto, Jumat (12/9/2025). Dikutip dari timesindonesia.co.id

Libatkan Warga Binaan Lapas

Salah satu keunggulan gagasan food estate di Nusakambangan, kata Totok, adalah peluang melibatkan warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) sebagai tenaga kerja. Keterlibatan mereka diyakini bisa menjadi solusi atas kendala sumber daya manusia (SDM) yang sering ditemui dalam pembangunan food estate di luar Jawa.

Penduduk di luar Nusakambangan juga bisa dilibatkan sebagai tenaga kerja terampil sekaligus mentransfer keterampilan kepada penghuni lapas. “Dengan demikian, narapidana dapat memperoleh bekal keterampilan hidup setelah bebas. Aktivitas pertanian juga bisa menjadi sarana pembinaan karakter,” jelas Totok.

Pertanian Terpadu

Totok menekankan pentingnya pendekatan integrated farming system atau sistem pertanian terpadu, bukan hanya berfokus pada satu komoditas. Model ini memungkinkan integrasi antara perikanan, peternakan, jagung, dan hortikultura.

“Minimal, Nusakambangan bisa swasembada pangan untuk kebutuhan sendiri. Jika produksinya melimpah, hasilnya bisa dipasarkan keluar Nusakambangan sehingga mengubah status pulau dari konsumen menjadi produsen pangan,” katanya.

Dukungan Kementerian Imipas

Dukungan terhadap rencana ini juga datang dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto. Saat meninjau Lapas Terbuka Nusakambangan pada Selasa (9/9/2025), Agus menyatakan lahan 500 hektare di pulau tersebut siap dimanfaatkan untuk program ketahanan pangan.

Ia menegaskan, program food estate akan dijadikan salah satu indikator penilaian kinerja kepala lapas (kalapas) maupun kepala rumah tahanan (karutan). “Apakah mereka mampu meningkatkan keterampilan warga binaan melalui pertanian dan balai latihan kerja, itu akan menjadi penilaian,” kata Agus.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button