Daya Beli Kelas Menengah Belum Pulih, Pengusaha Ritel Genjot Inovasi Jelang Lebaran

Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat kelas menengah di dalam negeri masih belum kembali normal. Kondisi ini mendorong pelaku usaha ritel untuk berinovasi guna mendorong konsumsi masyarakat.
Menurut Alphonzus, saat ini terdapat pergeseran pola belanja, di mana masyarakat lebih selektif dalam mengalokasikan pengeluaran mereka, terutama untuk produk dengan harga yang lebih terjangkau.
“Daya beli masyarakat kelas menengah bawah masih belum pulih sepenuhnya. Kami berupaya mendorong agar tidak semakin menurun,” ujar Alphonzus dalam acara pembukaan BINA Diskon: Lebaran 2025 di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Jumat (14/3). Dikutip dari liputan6.com
Ia memperkirakan puncak penjualan ritel akan terjadi dalam pekan ini, seiring dengan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) yang mulai dilakukan oleh sejumlah perusahaan.
“BINA Diskon dimulai pada 14 Maret karena beberapa perusahaan sudah mencairkan THR. Harapannya, mulai besok penjualan ritel akan mencapai puncaknya hingga minggu depan, sebelum masyarakat mulai fokus pada persiapan mudik,” jelasnya.
Tren Belanja: Non-Makanan Naik, Makanan Mendominasi Jelang Lebaran
Lebih lanjut, Alphonzus memprediksi bahwa produk non-makanan dan minuman akan mengalami peningkatan penjualan selama libur Lebaran tahun ini. Namun, menjelang Idul Fitri, tren belanja akan bergeser ke kategori makanan dan minuman.
“Di awal, masyarakat lebih banyak membeli produk non-makanan, tetapi menjelang Lebaran akan bergeser ke makanan dan minuman,” paparnya.
Selain itu, ia juga mencermati perubahan tren di Jakarta selama masa libur Lebaran. Jika sebelumnya ibu kota cenderung sepi karena banyak warganya yang mudik, kini situasinya mulai berubah.
“Dulu Jakarta selalu sepi saat Lebaran, tapi beberapa tahun terakhir tidak lagi demikian. Banyak kendaraan berpelat non-B yang justru masuk ke Jakarta,” ungkap Alphonzus.
Dengan berbagai perubahan tren ini, para pengusaha ritel diharapkan bisa memanfaatkan momentum Lebaran untuk mengoptimalkan penjualan dan mempercepat pemulihan daya beli masyarakat.