Beternak Sapi itu Bisnis Berat, Butuh Kesabaran dan Mental yang Kuat

USAHAMUSLIM.ID, GOWA – Kegiatan beternak sapi adalah salah satu usaha yang memerlukan ketelitian dan kesabaran ekstra dalam menjalankannya.
Beternak merupakan jenis usaha yang tidak mudah, dikarenakan ada banyak sekali hal hal yang perlu diperhatikan baik dalam masalah kandang ataupun dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
Seorang pengusaha peternakan sapi di kabupaten Gowa, Zainuddin Natsir Dg Reppa mengatakan, seorang peternak sapi harus selalu membekali diri dengan pengetahuan lengkap seputar sapi dan bagaimana mengurusnya dengan baik.
“Jadi kegiatan beternak sapi ini adalah kegiatan yang memerlukan tenaga ekstra dibandingkan ternak lainnya. Saya sering mengatakan beternak kambing itu sulit, tapi beternak sapi itu berat. Untuk itu peternak sapi yang baik adalah peternak yang selalu siap untuk melakukan inovasi dan terus belajar.” ujarnya.
Menurut Daeng Reppa’, usaha peternakan sapi bukanlah sebuah usaha ternak yang menjanjikan keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat. Seorang peternak sapi memerlukan ekstra kesabaran dan ketekunan untuk bisa melakukan proses kegiatan ternak, mulai dari pembibitan berlanjut ke masalah perawatan, masalah pemberian pakan kepada hewan ternak maupun dalam hal perawatan kandang.
“Sebenarnya beternak sapi itu rugi kalau hanya mengandalkan penjualan produk berupa daging mentah. Untungnya ada beberapa momentum yang bisa mendongkrak harga jual dari sapi ternak, seperti idul qurban. Andai tidak ada momen-momen seperti itu, maka bisnis ternak sapi ini sulit memperoleh untung.” sambungnya.
Untuk menjalankan usaha peternakan sapi yang profesional dan menguntungkan maka usaha ternak sapi harus dijalankan dalam skala besar ketimbang skala rumah tangga. Penghasilan dari kegiatan beternak sapi bisa bertambah besar dengan menjalankan usaha sampingan dari ternak sapi, semisal membuka resto yang khusus menjual produk-produk makanan dari sapi, atau mengubah kotoran sapi menjadi pupuk kompos lalu dijual kepada masyarakat yang membutuhkannya, atau menjadikan kotoran sapi sebagai biogas.
Rumah Sapi D’Reppa’ setiap hari kedatangan tamu yang tertarik belajar ternak sapi.
“Rumah Sapi ini terbuka untuk siapa saja yang mau belajar cara beternak sapi, silakan saja yang mau berkunjung kemari, kami siap berbagi ilmu, kita ngopi di sini sambil berdiskusi tentang banyak hal.” Ujarnya saat menjamu usahamuslim di pojok rumah sapi yang didesain menyerupai warkop lengkap dengan mushollahnya.
Rumah Sapi D’Reppa membawahi komunitas peternak sapi yang memiliki 35 orang anggota, yang kesemuanya merupakan peternak sapi di Desa Bontolangkasa Selatan, kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Pada awal Desember 2020 lalu, Rumah Sapi Dg Rappa’ memperoleh bantuan hibah sebesar Rp 20M berupa seribu ekor sapi dari kementerian pertanian, dalam program ‘Seribu Desa Sapi”. Untuk memaksimalkan pengelolaan dari bantuan sapi itu, Daeng Reppa’ akan mendirikan sebuah restoran dengan menu aneka olahan daging sapi.
“Sementara kita persiapkan akta notarisnya, restoran ini nantinya akan berada di atas areal 1000 m2, kita akan jadikan sebagai rest area sekaligus destinasi wisata kuliner khusus olahan daging sapi. Sebab seperti yang saya katakan tadi bahwa beternak sapi itu baru akan memperoleh margin yang besar bila produk yang dijual dalam bentuk olahan daging sapi,” bebernya.
Di Rumah Sapi, Daeng Reppa demikian gelar paddaengang dari Zainuddin Natsir, dapat kita jumpai aneka jenis sapi, di antaranya:
Sapi Limosin, merupakan jenis sapi yang mampu hidup di iklim tropis dengan cuaca ekstrim sekalipun.
“Jenis sapi ini, ciri-cirinya tubuh memanjang serta daging yang sangat padat,” jelas Daeng Reppa’.
– Sapi Brahman. yakni Sapi peranakan India, dengan ciri tubuh besar, gemuk, bongsor, bertekstur coklat, mudah tumbuh dengan cepat.
“Kalau yang sapi Brahman ini didatangkan dari Jawa Timur. Memang sapi jenis ini banyak ditemukan di wilayah Jawa Tengah maupun Jawa Timur,” jelasnya.
– Sapi Bali, Kualitas dagingnya lembut dan tidak banyak lemak, menjadi ciri khas dari jenis sapi ini yang mudah beradaptasi dengan iklim Indonesia.
“Nah kalau sapi Bali ini umum dan sebarannya lebih merata. Hampir di semua wilayah bisa kita temukan Sapi Bali ini,” ujar Daeng Reppa sambil menunjuk sejumlah sapi bali yang ada di kandangnya. (UM/Kh)