KKP Pacu Swasembada Garam 2027, Rote Ndao Dibidik Hasilkan 2 Juta Ton per Tahun

Jakarta — Pemerintah menegaskan komitmennya meraih swasembada garam pada 2027. Sebagai langkah konkret, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi dua juta ton garam per tahun di Sentra Industri Garam Nasional, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, menjelaskan bahwa kebutuhan garam domestik—terutama untuk industri—masih bergantung pada impor sekitar 2,7 juta ton per tahun. Untuk menutup celah itu, pemerintah menyiapkan dua skema: ekstensifikasi dan intensifikasi.
-
Ekstensifikasi di Rote Ndao
-
Luas lahan: 10 ribu hektare (berpotensi diperluas hingga 13 ribu hektare).
-
Target produksi: 2 juta ton per tahun (dapat naik ke 2,6 juta ton bila lahan diperluas).
-
Musim panen perdana: Juni–Juli 2026—memanfaatkan iklim kering setempat.
-
Porsi KKP: membangun 2 ribu hektare lahan percontohan, menghasilkan ±400 ribu ton.
-
Sisanya akan digarap swasta, menyuplai 500 ribu ton garam industri untuk sektor pangan dan farmasi pada 2026.
-
-
Intensifikasi di Pantura Jawa
-
Lokasi: Indramayu dan Cirebon (Jawa Barat) serta Pati (Jawa Tengah).
-
Fokus: meningkatkan produktivitas lahan eksisting dengan teknologi dan manajemen modern.
-
Direktur Sumber Daya Kelautan KKP, Frista Yoharnita, menambahkan bahwa hingga kini lebih dari 10 sektor industri masih memerlukan impor garam. “Tahun depan kami prioritaskan pemenuhan kebutuhan industri pangan dan farmasi sekitar 500 ribu ton,” ujarnya. Dikutip dari detik.com
Pada 2027, KKP menargetkan swasembada 1,7 juta ton garam untuk industri chlor alkali plant (CAP)—pengguna garam terbesar di sektor industri. Peningkatan kadar Natrium Klorida (NaCl) hingga 97 persen juga menjadi fokus agar garam nasional memenuhi spesifikasi industri berstandar tinggi.
Dengan kombinasi ekstensifikasi di Rote Ndao dan intensifikasi di Pantura Jawa, pemerintah optimistis Indonesia bisa menutup kebutuhan garam industri dan menghentikan ketergantungan pada impor dalam dua tahun ke depan.