Berita

Kemendag Siap Bantu Diversifikasi Pasar Ekspor Hadapi Tarif AS dan Perang Dagang

Jakarta — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan kesiapan untuk membantu pelaku usaha ekspor Indonesia dalam melakukan diversifikasi pasar, sebagai respons atas kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat dan meningkatnya tensi perang dagang global.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Fajarini Puntodewi, mengatakan bahwa pemerintah akan mendampingi eksportir yang terdampak langsung oleh kebijakan tarif tinggi, termasuk mencari peluang pasar baru di negara-negara alternatif.

“Kami siap membantu pengusaha ekspor untuk mencarikan pasar-pasar baru guna mengantisipasi dampak kebijakan tarif. Ini menjadi langkah penting agar ekspor Indonesia tidak terlalu bergantung pada pasar AS,” kata Puntodewi di Jakarta, Kamis (24/4/2025). dikutip dari antaranews.com

Saat ini, Indonesia tengah melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat untuk mencari solusi atas kebijakan pengenaan tarif sebesar 32 persen terhadap sejumlah produk ekspor Indonesia.

Kemendag juga aktif berkoordinasi dengan berbagai asosiasi industri guna mengidentifikasi kebutuhan pasar dan sektor-sektor yang bisa segera dialihkan ke negara tujuan ekspor lainnya.

Puntodewi menambahkan bahwa meski beberapa sektor memiliki ketergantungan kuat terhadap pasar AS, momentum ini harus dimanfaatkan untuk membangun ketahanan ekspor melalui diversifikasi pasar.

“Untuk sektor-sektor tertentu memang tidak mudah langsung berpindah pasar karena mekanismenya sudah terbangun. Tapi ini pekerjaan rumah bersama, dan pemerintah siap mempersiapkan para eksportir agar mampu melakukan peralihan pasar secara bertahap,” jelasnya.

Amerika Serikat saat ini merupakan mitra dagang terbesar kedua Indonesia setelah Tiongkok. Namun, kenaikan harga barang akibat tarif diperkirakan akan menurunkan volume ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam.

“AS adalah pasar besar, dan tidak hanya Indonesia, lebih dari 75 negara lainnya juga sedang melakukan negosiasi untuk mendapat relaksasi tarif. Pemerintah sedang berupaya keras melakukan pengamanan melalui jalur diplomatik dan ekonomi,” imbuh Puntodewi.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button