Berita

Forum Ekonomi Indonesia Timur 2025 Dorong Kebangkitan Kawasan

Makassar – Forum Ekonomi Regional Indonesia Timur 2025 resmi dibuka di Ballroom UNHAS Hotel & Convention, Makassar, Jumat (21/11/2025). Ajang yang digagas Kabar Group Indonesia ini mengangkat tema “Pilar Baru Kekuatan Ekonomi Nasional” dan menjadi ruang dialog strategis untuk memperkuat peran Kawasan Timur Indonesia dalam perekonomian nasional.

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh nasional dan regional, antara lain Menteri Transmigrasi RI Iftitah Sulaiman Suryanagara, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Ir. Hugua, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, Ketua Partai Demokrat Sulsel Ni’matullah, Presidium Kaukus Timur Indonesia Uslimen Usle, serta Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa. Hadir pula Asisten Pemerintahan dan Kesra Sulsel Dr. dr. Ishaq Iskandar serta Kepala Disnakertrans Sulsel Jayadi Nas.

Founder dan CEO Kabar Group Indonesia, Upi Asmaradhana, menegaskan bahwa forum ini merupakan rangkaian dialog ekonomi jangka panjang yang sepenuhnya diinisiasi sektor swasta bekerja sama dengan Kaukus Timur Indonesia. “Ini CSR Kabar Group Indonesia, sebagai bentuk kepedulian kami mendorong lahirnya gagasan baru untuk pembangunan ekonomi Indonesia,” ujarnya. Dikutip dari tribunnews.com

Sebelumnya, forum perdana telah berlangsung di Pontianak pada 30 Oktober 2025 dengan melibatkan delegasi Malaysia, Brunei Darussalam, serta pemerintah Kalimantan Barat. “Acara di Pontianak dihadiri tiga bupati, satu wali kota, dua konsul jenderal, dan sejumlah pemangku kepentingan lintas negara,” ungkap Upi.

Setelah Makassar, rangkaian roadshow akan berlanjut ke Sumatera, Jawa, Bali, NTT, NTB, dan mencapai puncak penyelenggaraan di Bandung pada Agustus 2026. Dalam setiap pertemuan, forum ini akan merumuskan rekomendasi kebijakan bersama akademisi, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat.

Upi menyebut bahwa ketimpangan pembangunan masih menjadi persoalan utama di kawasan timur. Ia mengutip pernyataan Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, yang menggambarkan Indonesia Timur bak “kekasih gelap Republik”—dianggap penting tetapi minim perhatian. Salah satunya terlihat dari kesenjangan infrastruktur, termasuk akses kereta api yang dinilai belum efektif di Sulawesi Selatan.

“Jarak antara titik berangkat dan tujuan belum efektif, berbeda dengan integrasi transportasi di Jawa. Ini masalah yang harus dibicarakan secara jujur,” tegasnya.

Meski demikian, kawasan timur disebut menyimpan potensi besar. Saat ini, 40 persen daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di Indonesia Timur, terutama Maluku Utara. Momentum ini, menurut Upi, harus diolah menjadi kekuatan strategis untuk memperkuat ekonomi nasional.

Ia juga mengapresiasi kehadiran Menteri Transmigrasi yang hadir mendengar langsung aspirasi regional. “Setelah diskusi ini, kami akan menyerahkan poin-poin rekomendasi kepada Pak Menteri untuk dinilai mana yang mendesak dan diteruskan ke kementerian terkait,” tutupnya.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button